
Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah (Kalteng) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun tengah berupaya mencari tempat baru untuk melepasliarkan orangutan. Pasalnya pemerintah sendiribersama pegiat lingkungan menargetkan pada tahun 2015 sudah tidak ada lagi satwa orangutan yang berada di tempat rehabilitasi atau dikarantina.
Berdasarkan data BKSDA Kalteng SKW II Pangkalan Bun, sedikitnya masih terdapat lebih dari 800 ekor satwa orangutan yang menjalani rehabilitasi pada dua lokasi karantina, yakni di Care Center Karantina Pangkalan bun dan Nyaru Menteng Palangka Raya.
Kepala SKW II Pangkalan Bun, Eko Novi mengatakan bahwa di Care Center Karantina Pangkalan Bun masih terdapat 300 ekor satwa orangutan yang menjalani rehabilitasi, dan sangat mendesak untuk segera dicarikan lokasi pelepasan yang baru.
Hingga saat ini, lanjut Eko Novi, ada dua pelepasan, yakni Pondok Hanau dan Suaka Margasatwa Lamandau yang luasnya 120.000 hektare. Namun di dua lokasi ini hanya mampu menampung maksimal 200 ekor orangutan hasil rehabilitasi. Sementara di SM Lamandau sudah dilepasliarkan sebanyak 160 ekor satwa orangutan, hasil kerjasama BKSDA Kalteng dan Orangutan Foundation of United Kingdom dalam hal operasional dan penelitian.
Dikatakan Eko Novi, saat ini tidak mudah untuk mencari lokasi yang baru sesuai dengan habitat orangutan, selain jaminan ketersediaan makanan alami, namun juga keberadaan orangutan tidak menimbulkan permasalahan baru dengan pemukiman warga sekitar hutan.
Hanya saja, pihaknya kini masih melakukan survei kapasitas dan kajian lengkap di beberapa lokasi yang diharapkan cocok untuk habitat satwa orangutan, dan salah satunya di eks HPH Rimba Raya di Kabupaten Seruyan seluas 60.0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar