Komunitas Blogger Kotawaringin Barat

Islamic Calendar

Islamic Widget

Kamis, 22 Juli 2010

Dinsos Siap Tanggap Darurat Banjir



Dinas Sosial (Dinsos) Kobar saat ini sedang dalam keadaan siap tanggap darurat terhadap, kondisi sejumlah wilayah yang mulai terendam air akibat dari meningginya debit air. Bahkan, Dinsos sendiri telah melakukan tindakan antisipatif, mulai dari pemantauan lapangan, sampai mempersiapkan segala kebutuhan untuk memberikan pertolongan atau bantuan darurat. "Saat ini kita dalam keadaan siap tanggap darurat," tegas Kepala Dinsos Kobar Suyanto, kemarin (19/7).

Suyanto menjelaskan bahwa dalam tindakan operasional di lapangan, Dinsos sebagai instansi pemerintah ini melaksanakan tugas dan fungsinya selaras dengan prosedur atau peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, dalam mengatasi bencana ini, pihaknya akan terjun di saat pemerintah telah menentukan keadaan tanggap darurat.

Jika berdasarkan kepada hal ini, dia mengharapkan agar para aparat pemerintah sampai ke tingkatan bawah, meliputi lurah, kepala desa, maupun perangkat RT untuk segera membuat laporan kondisi terkini di wilayahnya masing-masing,

"Laporan itu disampaikan ke pemerintah kabupaten untuk ditindaklanjuti. Setelah pemerintah menentukan keadaan tanggap darurat, kami pasti langsung, terjun menyalurkan bantuan. Jadi, saya harapkan agar perangkat pemerintah untuk segera menyam­paikan laporan kondisi wilayahnya masing-masing," jelasnya.

Meskipun demi­kian, Dinsos sendiri telah terjun ke lapa­ngan bukan sekadar untuk memantau kondisi terkini, tapi juga menjalin koor­dinasi dengan masyarakat dan perangkat pemerintah sampai ke tingkat kelurahan dan desa.

Laporan yang dibutuhkan, meliputi rincian kondisi terkini. jumlah jiwa dan kepala keluarga (KK) yang menjadi korban sehingga bantuan logistik yang dikeluarkan dari aspek akuntabilitas bisa dipertanggungjawabkan.

“Misalnya untuk bantuan beras saja, bagi setiap korban sebanyak 400 gram perhari perjiwa. Kemudian untuk makanan sebanyak 6.000 gram perhari perjiwa dalam bentuk natura, seperti mie instan, sambal, sarden dan lauk pauk lainnya. Itulah maksudnya supaya laporan itu jelas dan penyalurannya pun tepat,” urainya. (Sumber: Radar Sampit, 20 Juli 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar