Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kobar mengajak semua elemen masyarakat, khususnya kaum pemuda di Bumi Marunting Batu Aji untuk bersatu padu bergandengan tangan, melupakan perbedaan. Dan tidak lagi terjebak oleh kepentingan politik yang selama ini telah menggerus tali persaudaraan. Hal ini ditegaskan Ketua KNPI Kobar Haidir saat merespon atmosfir politik pasca Pemilukada Kobar 5 Juni lalu.
"Jangan sampai hanya imbas politik ini persaudaraan dan kekeluargaan kita menjadi terkikis. Ini bukan rahasia lagi kalau politik telah membuat hubungan pemuda menjadi renggang. Pemuda menjadi lemah karena menyikapi politik. Padahal pemuda Kobar harus kuat," tegas Haidir.
Haidir menyentil tentang terganggunya berbagai aktivitas di beberapa instansi, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan. sampai ke level desa hanya lantaran berbedanya pilihan atau dukungan saat pilkada ini. Pasalnya, meski aparat pemerintah didominasi oleh para pegawai negeri sipil (PNS) yang sebenarnya wajib menjaga netralitas, namun merupakan sesuatu yang, manusiawi apabila memiliki dukungan masing-masing.
Akibatnya, sesama rekan kerja seprofesi dan sekantornya menjadi terusik, padahal kekompakan amat dibutuhkan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai pelayan publik. Mendasarkan kepada hal yang demikian, KNPI mengajak semua elemen masyarakat untuk menyelami kembali hakikat perbedaan di alam demokrasi ini supaya politik bisa berjalan dengan wajar. Sebab, proses politik dalam pilkada merupakan sesuatu siklus tahunan yang mesti dilewati sebagai pesta demokrasi dan perbedaan di dalamnya adalah satu kewajaran, bukan berlebihan.
"Pilkada adalah siklus tahunan dalam alam demokrasi. Sebenarnya perbedaan pilihan, beda pandangan, dan berbeda dukungan adalah hal yang wajar. Tapi yang terpenting adalah bagaimana politik dan alam demokrasi itu bisa kita jalani dengan kedewasaan dan kecerdasan, supaya persatuan jangan terusik," tegasnya.
KNPI menekankan pula agar proses pilkada tetap menjunjung hukum dan perundang-undangan yang berlaku, serta tidak ada lagi meninggalkan dendam antara satu dan yang lainnya sehingga yang ada hanya bagaimana sama-sama membangun Kobar menuju hari esok lebih baik lagi.(Sumber: Radar Sampit, 21 Juli 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar