Hingga kini harga sejumlah komoditas di pasar tradisional Kotawaringin Barat (Kobar) terus meroket. Bahkan beberapa produk, lonjakan harga hingga 100 persen. Utamanya kenaikan dialami jenis kebutuhan pokok, seperti beras, sayuran, cabai, ikan dan telur.
"Harga cabai sekarang sudah sedikit menurun. Tapi bukan berati murah," ujar Sriatun penjual cabai di Pasar Indra Sari. Atun menjual cabai merah kecil Rp 50 ribu per kilonya. Sedangkan cabal hijau kecil Rp 45 ribu per kilo.
Sedangkan jenis kebutuhan pokok yang masih normal adalah kentang dan wortel. Kentang dijual Rp 8 ribu per kilo dan wortel Rp 10 ribu per kilo.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Amin seorang pedagang di Pasar Indra Sari. "Kalau harga naik biasanya cepat tapi turunnya susah sekali," ujarnya sambil melayani konsumen.
Menurutnya jika harga naik maka banyak pula pembeli yang menjadi lebih rewel. Karena harga yang ditawarkan pembeli sangat rendah bahkan di bawah harga modal. Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar di Pangkalan Bun, harga komoditas yang naik di antaranya, beras pandan yang semula hanya Rp 185 ribu per karung menjadi Rp 200 ribu. Beras ketan dari Rp 8 ribu perkilo menjadi Rp 10 ribu per kilonya, dan harga telur semula Rp 25 ribu per kilo menjadi Rp 30 ribu.
Amin menjelaskan, harga kebutuhan bahan pokok sudah terjadi selama satu minggu. Kenaikan dipicu gelombang tinggi dan membuat distribusi bahan pokok dari Jawa ke Kalimantan terhambat. Kenaikan harga yang terjadi ini banyak dikeluhkan para penjual makanan jadi. Pasalnya sangat berpengaruh pada harga jual makanan. (Sumber: Radar Sampit, 12 Juli 2010)
Rabu, 14 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar