Komunitas Blogger Kotawaringin Barat

Islamic Calendar

Islamic Widget

Kamis, 22 Juli 2010

Komitmen Berantas Gepeng



Gelandangan pengemis (gepeng) dipastikan tidak bakal punya tempat di Kabupaten Kobar. Sebab pemerintah berkomitmen untuk memulangkan mereka yang berhasil ditangkap.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar melalui instansi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sendiri memastikan bahwa patroli terhadap para gepeng sendiri akan terus rutin dan gencar. Apalagi menjelang bulan suci Ramadan yang tidak kurang dari sebulan lagi ini, diprediksi para gepeng, impor akan meningkat sehingga patroli penertiban mereka ini juga kian diintensifkan.

"Kalau tertangkap, pasti dipulangkan. Memulangkan mereka pakai anggaran pemda. Bulan ramadan ini nanti pasti akan marak lagi, karena memang, penyakit setiap tahun. Orang-orangnya itu-itu saja," tegas Kepala Satpol PP Kobar Suyud.

Gepeng impor yang dimaksudkan, karena mereka bukan merupakan penduduk asli dari Kobar sendiri, akan tetapi dari luar daerah, di antaranya seperti dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Saat dikonfirmasi koran ini, gepeng sendiri membenarkan penuturan Kepala Satpol PP bahwa mereka berasal dari luar daerah, bukan penduduk asli Kobar. Para gepeng mengungkapkan untuk mengais rezeki dengan cara kurang bermartabat lewat jalan menjadi gelandangan pengemis ini tidak dilakoni di kampung halaman mereka, karena malu.

"Kami malu kalau meminta-minta di kampung sendiri. Makanya kami pindah-pindah tempat, dari Palangka Raya, Sampit, sampai Pangkalan Bun," ujar Umi, warga Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Motivasi utama melakoni jalan sebagai gepeng sendiri, tiada lain karena desakan ekonomi, apalagi setelah sang suami kawin lagi dan dirinya ditinggalkan sehingga mesti berjuang untuk menghidupi diri dan anaknya. Bahkan, melakoni profesi sebagai gepeng sendiri sebenarnya bertentangan dengan hati nurani mereka sendiri karena malu dan rendah, namun semua itu diabaikan demi mengais rezeki, di tengah kondisi mendesak. "Malah awalnya tidak ada niat dan tidak pernah berpikir jadi gepeng. Tapi, diajak tetangga, lalu keterusan sampai sekarang," akunya. (Sumber: Radar Sampit, 22 Juli 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar