Komunitas Blogger Kotawaringin Barat

Islamic Calendar

Islamic Widget

Kamis, 22 Juli 2010

Proyek Jalan Tanjung Kalaf Tambal Sulam


Kotawaringin Barat
Kamis, 22 Juli 2010 00:25
PEMBANGUNAN Jalan Tanjung Kalaf, Desa Bumiharjo, Kecamatan Kumai yang didanai bersama oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan 19 perusahaan swasta/BUMN terancam mu-bazir. Pengerjaan jalan akses ke Pelabuhan Tanjung Kalaf tambal sulam.
Penimbunan dan pengerasan jalan hanya dilakukan untuk menutup lubang di sejumlah titik jalan sepanjang 8 kilometer (km) dari Simpang Bumiharjo ke Tanjung Kalaf.
Berdasarkan kesepakatan antara Pemkab dan 19 per-usahaan swasta itu, material perbaikan jalan berasal dari sumbangan perusahaan berupa tanah laterit dengan volume 3.600 meter3 atau sekitar 1.200 rit truk pengangkut tanah. Harga tanah laterit saat ini sekitar Rp300 ribu per satu rit truk.
Dengan demikian, 19 perusahaan itu harus siap-siap mengumpulkan dana sedikit-nya Rp360 juta. Dari 19 perusahaan swasta/BUMN di antaranya Pelindo III Cabang Kumai selaku koordinator konsorsium 19 perusahaan, PT Astra Agro Lestari, PT Kapuas Prima Coal, dan PT Medco Group.
Menurut Edy Priyono, Manager PT Pelindo III Cabang Kumai, tanah laterit tersebut akan digunakan untuk menutup jalan yang berlubang dan rusak parah di sepanjang jalan menuju Pelabuhan Tanjung Kalaf.
Perkiraan volume tanah sebesar itu, sambung Edy, dapat menebalkan jalan kurang lebih 3 cm setelah dikeraskan. Tapi, pembangunan akses jalan ke Pelabuhan Tanjung Kalaf tersebut belum memprediksi kondisi cuaca. Pasalnya, soal pemeliharaan jalan itu harus menunggu turunnya anggaran dari Pemkab, Pemerintah Provinsi, dan Kementerian terkait. "Kami belum membahas tentang pemeliharaan jalan tersebut karena belum terpikir sampai ke sana. Untuk sementara kita uruk saja dulu," ujar Edy.
Ia memperkirakan kekuatan jalan setelah diuruk bisa bertahan hingga satu tahun. Padahal, dari pengamatan Borneonews, jalan itu seharusnya dibangun ulang. Pola kerja sama pemkab dan perusahaan swasta/BUMN seperti ini pernah juga dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari.
Selama ini, volume ken-daraan yang menggunakan akses jalan ke Pelabuhan Tanjung Kalaf bisa mencapai 180 hingga 200 rit dalam setiap hari. Sebagian besar kendaraan yang lewat ada-lah jenis truk pengangkut barang atau peti kemas bertonase di atas 10.
Saat ditanyakan potensi proyek ini bakal mubazir, Edy membantahnya. Sebab, perbaikan dengan cara menambal sulam dinilai lebih baik daripada tidak sama sekali. Pendanaan perbaikan jalan ini cuma dianggarkan Rp1 miliar oleh Pemkab. Sebanyak Rp1,3 miliar sudah digunakan untuk pengurukan.


Sumber : http://borneonews.co.id/news/kobar/12-kobar/3492-proyek-jalan-tanjung-kalaf-tambal-sulam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar