Kotawaringin Barat
Kamis, 15 Juli 2010 01:01
KONTRIBUSI sektor pertanian khususnya tanaman pangan bagi perekonomian masyarakat Kotawaringin Barat (Kobar) masih minim. Produksi padi belum mencukupi kebutuhan masyarakat Kobar.
Menurut Kepala Seksi Neraca Wilayah Badan Pusat Statistik (BPS) Kobar Muhammad Ichsan, kontribusi subsektor tananam pangan pada tahun 2009 hanya 1,53%. Angka tersebut berbanding jauh dengan kontribusi yang diberikan subsektor perkebunan, yaitu 37,21%.
Itu artinya, kemampuan Kobar untuk memenuhi kebutuhan beras bagi rak-yatnya sangat rendah.
"Lebih banyak pertanian tanaman keras seperti kelapa sawit dan karet ketimbang tanaman pangan seperti padi," ujar Ichsan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Ia menyatakan, petani cenderung memanfaatkan lahan untuk menanam kelapa sawit atau karet karena secara ekonomis menguntungkan. “Akibatnya semakin banyak masyarakat mengalihfungsikan lahannya dari tanaman pangan ke tanaman keras," imbuhnya.
Di lain pihak, Kepala Seksi Produksi Pengembangan Tana-man Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kobar Iskandar menyatakan, saat ini wilayah Kobar me-miliki luas lahan pertanian padi 10.105 hektare (ha).
Dari luas tersebut sekitar 60% di antaranya adalah lahan pertanian sawah, selebihnya lahan pertanian ladang kering.
Dari pengamatan Distanak, lahan pertanian sawah mampu menghasilkan panen padi gabah kering 3,1 ton per ha. Sedangkan, lahan pertanian ladang kering bisa mempro-duksi padi 2 ton per ha. "Untuk lahan sawah masih di bawah target Dirjen Kementerian Pertanian yang mematok ang-ka produksi 3,6 ton per tahun," kata Iskandar ketika ditemui di sela acara Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) di Losmen Waringin, Pangkalan Bun, kemarin.
Iskandar tidak membantah produksi pertanian masih jauh dari angka kebutuhan beras masyarakat Kobar.
Karena itu, menurutnya, SL-PPT adalah salah satu langkah Distanak Kobar untuk memacu produktivitas petani dengan memberikan bantuan berupa bibit dan pupuk. "Tahun ini kami memberikan bantuan bibit dan pupuk 100 kelompok tani dengan luas lahan 2.500 ha," pungkas Iskandas.
Meski terjadi penurunan pada tanaman pangan, secara keseluruhan pertum-buhan sektor pertanian di Kobar tergolong baik. Data BPS menunjukkan sektor pertanian tumbuh hampir 50%, yakni dari 2,29 pada tahun 2008 menjadi 4,85% di 2009. Kontri-busi bagi pendapatan domes-tik regional bruto (PDRD) sebesar 44,58%.
Sumber : http://borneonews.co.id/news/kobar/12-kobar/3399-kontribusi-pertanian-belum-memuaskan.html
Kamis, 15 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar