Laju inflasi untuk bulan Juni di Kabupaten Kobar sebesar 0,31 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,97 persen, kelompok sedang 0,07 persen dan kelompok perumahan air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen.
"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya adalah cabe merah 78,82 persen, cabai rawit 70 persen, wortel 42,86 persen, kubis putih 42,31 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi terbesar adalah minuman jadi teh manis, sebesar 0,2024 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kobar Johansyah, kemarin (5/7).
Sedangkan penurunan harga ditunjukkan oleh kelompok bahan makanan sebesar -0,14 persen. Sementara kelompok lainnya seperti kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga serta kelompok transportasi komunikasi dan jasa keuangan, tetap.
"Komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya adalah nanas -27,27 persen, pepaya -14,29 persen nangka Muda -12,50 persen, terong panjang -11,11 persen, ikan Nila -10,26 persen," sebut Johansyah.
Komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi terbesar adalah daging ayam ras sebesar -0,2106 persen. "Inflasi yang terjadi di Pangkalan Bun pada bulan Juni lebih tinggi dari inflasi yang terjadi pada bulan Mei lalu, sebesar 0,01 persen. Jika dibandingkan dengan kola lain maka inflasi Pangkalan Bun lebih rendah dari inflasi Palangka Raya sebesar 1,28 persen dan lebih rendah juga dari inflasi nasional 0,97 persen," ungkap Johansyah. (Sumber: Radar Sampit, 6 Juli 2010)
Sabtu, 10 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar