Problem lama kembali dialami pedagang penghuni pasar sayur dan ikan (saik) yang terletak di antara Kelurahan Raja dan Kelurahan Mendawai, Pangkalan Bun. Sejak beberapa minggu ini, kawasan pasar mulai terendam banjir dan semakin meninggi padaSelasa (13/7) kemarin.
Banjir yang melanda Pasar Saik disebabkan intensitas curah hujan tinggi yang menyebabkan Sungai Arut meluap. Dampak yang dirasakan pedagang, transaksi menurun drastis akibat pengunjung enggan ke pasar karena terhalang banjir.
"Sejak jalan disekitar lapak dagangan kami ini banjir, pembeli agak sepi karena pembeli malas melewati genangan air," keluh Hj. Astinah disambangi Radar Sampit kemarin.
Astinah menuturkan banjir yang menggenangi sekitar Pasar Saik sudah sering terjadi dan bisa datang sewaktu-waktu karena luapan air Sungai Arut juga tidak dapat diprediksi. Menurut dia banjir juga pemah merendam lantai dagangan di Pasar Saik. Tidak hanya itu pedagang baju atau pakaian disekitarnya juga merasa risih dengan banjir tersebut. "Orang saja enggan lewat sini bagaimana dagangan kami laku," keluhnya lagi.
Untuk menarik para pengunjung dan pembeli, para pedagang berusaha membuatkan jalan alakadarnya untuk memfasilitasi warga ketika hendak menuju daerah banjir tersebut. Kepada pemerintah daerah, mereka berharap segera menuntaskan permasalahan banjir tersebut.
"Orang bisa saja berkata banjirnya tidak seberapa, tapi dampaknya telah kami rasakan terhadap penjualan barang-barang kami," jelas Astinah kemarin.
Banjir yang melanda sekitar Pasar Saik menurutnya sudah terjadi bertahun-tahun. Kejadiannya sama, namun kondisinya masih saja tak ada perubahan karena belum ada pembenahan atau upaya serius dari pemerintah. (Sumber: Radar Sampit, 14 Juli 2010)
Rabu, 14 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar