Kepastian libur atau tidak selama ramadan bagi pelajar disemua tingkatan masih menjadi perdebatan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kobar menyebut, kebijakan final akan dikeluarkan melalui instruksi Bupati.
Sekretaris Disdikpora Kobar Ruslan Abdul Gani menjelaskan bahwa dalam proses menentukan pemberlakuan libur ramadan pihaknya terlebih dahulu membuat rekomendasi. Kemudian rekomendasi ini diserahkan kepada bupati untuk dipertimbangkan. Apapun instruksi yang keluar nantinya akan di implementasikan kepada semua sekolah di Kobar ini.
"Libur atau tidak saat ramadan ini, tergantung dari kebijakan Pak Bupati. Kami hanya membuat rekomendasi saja. Selanjutnya itu merupakan kewenangan dari bupati selaku kepala daerah. Apapun instruksi beliau, ya kami jalankan," jelas Ruslan.
Kepastian tentang libur ini sendiri masih belum bisa diketahui dalam waktu beberapa hari ini, sebab penentuan libur kali ini terkait erat dengan kondisi pilkada yang baru saja dilalui sehingga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan demikian, rekomendasi akan dibuatkan dan diserahkan kepada bupati setelah dilaksanakannya pelantikan kepala daerah terpilih pada 3 Agustus 2010 depan. "Bagaimana kita buatkan rekomendasinya? Bupati saja belum dilantik. Rekomendasi dan keputusan itu baru diketahui setelah bupati kita dilantik dulu," ujarnya.
Ruslan berpendapat bahwa pemberlakuan libur atau tidak maupun kuantitas lama atau sebentarnya libur itu tidak mesti sama dengan daerah-daerah lain, namun sesuai dengan keinginan tiap-tiap daerah.
Dengan begitu, menurutnya, bisa saja bupati nantinya memberlakukan libur selama sebulan penuh, bisa setengah bulan, dan boleh jadi pula lebih singkat lagi daripada itu atau tidak sama sekali.
"Bisa saja bupati menentukan libur selama sebulan. Bisa juga hanya dua minggu atau seminggu. Bahkan bisa juga bupati hanya menentukan libur sehari saja, yaitu pada saat awal puasa sebagai bentuk menghormati bulan mulia ini. Kalau pun hanya libur sehari, itu pun bagus juga supaya pelajar bisa terus mengisi waktunya dengan belajar sambil berpuasa. Semua terserah bupati," jelasnya.
Ketua Komisi A DPRD Kobar Muhammad lkhsan sendiri menegaskan bahwa kendati nanti tidak ada libur saat puasa, dia berharap semangat umat muslim tetap tidak kendur sedikitpun dalam menjalankan aktivitas.
"Hilangkan paradigma bahwa produktivitas menurun karena sambil berpuasa. Kita harap agar berkerja tetap semangat dan jadilah muslim yang kuat dan produktif," imbaunya. (Sumber: Radar Sampit, 19 Juli 2010)
Senin, 19 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar