Komunitas Blogger Kotawaringin Barat

Islamic Calendar

Islamic Widget

Kamis, 01 Juli 2010

Harga Cabai Naik 100 Persen


[sumber gambar: www.padang-today.com] Dalam beberapa hari terakhir harga kebutuhan dapur di kota Pangkalan Bun melonjak drastis. Yang paling kentara mengalami kenaikan adalah harga cabai. Kenaikannya pun mencapai 100 persen.

Harga cabai yang dulunya hanya berkisar pada Rp 25 ribu-Rp 30 ribu per kilogram, tapi kini naik drastis yaitu untuk cabai hijau campur cabai merah Rp 60 ribu per kg, sedangkan bila khusus cabai merah semua sampai seharga Rp 65 ribu per kg. Kemudian, untuk bawang merah yang dulunya hanya Rp 16 ribu per kg, tapi sekarang sampai Rp 20 ribu per kg, kalau untuk bawang putih yang dulunya Rp 18 ribu per kg, namun saat ini sudah sampai Rp22 ribu per kg.

"Harga kebutuhan dapur sudah keterlaluan. Kayak apa am (seperti apa) amun (kalau) harga makin hari makin, naik. Makin sulit jualan, jarang orang yang menukarinya (membelinya)," ujar Bibi Sarinah, pedagang sayur keliling yang berdomisili di Kelurahan Madurejo Pangkalan Bun ini.

Kenaikan harga bukan hanya pada beberapa jenis komoditas itu saja, tapi juga terjadi pada jenis tomat. yang memang lebih duluan naik. Saat ini harganya Rp 15 ribu per kg, padahal awalnya hanya Rp.8.000 per kg.

Beberapa komoditas yang berasal dari Pulau Jawa, seperti kubis juga mengalami kenaikan, padahal dulunya hanya Rp.6.000 per kg, tapi kini sampai Rp 12 ribu per kg atau naik 100 persen.

Sementara itu, fenomena naiknya harga cabai sampai lebih dari 100 persen ini memengaruhi berbagai suasana warung makan hingga para penjual gorengan maupun makanan ringan. Di sejumlah warung makan, kalau biasanya saat makan bisa menikmati dengan sambal, tapi ada beberapa tempat yang mengurangi atau bahkan tidak lagi menyertai mengurangi hidangannya dengan sambal ini.

Para penjual tahu campur atau tahu tek-tek juga ada beberapa yang tidak lagi menggunakan cabai sebagai pelengkap pelezat dagangannya, begitu pula dengan penjual gorengan. "Cabai mahal, Mas. Jadi sementara di tiadakan dulu rasa yang pedas-­pedasnya. Harap maklum," ujar penjual tahu campur di Kelurahan Raja yang Arab disapa Paman Yono ini.
Sementara itu, keterangan dari Kepala Dinas Perdagangan Kobar Didie A Runuk bahwa kenaikan sejumlah komoditas ini adalah merupakan realitas dari berlaku hukum ekonomi yaitu kenaikan harga berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan. "Apalagi sudah menyambut bulan Ramadhan. Kenaikan harga seperti ini selalu terjadi setiap tahun," ujarnya. (Sumber: Radar Sampit, 29 Juni 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar