SITUASI Kabupaten Kotawaringin Barat pascapemilu kada yang berlangsung 5 Juni lalu masih aman dan kondusif.
Nurulia Juwita Sari
KETERANGAN sejumlah saksi di Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai ancaman kekacauan terkait dengan sengketa pemilu kada Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, hanya sandiwara. "Keterangan mereka ilusi dan manipulatif. Sandiwara yang tidak masuk logika. Tapi kami yakin MK sudah punya fakta pendahuluan dan bisa memutus dengan adil," tukas kuasa hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin Banat Arteria Dahlan di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, keterangan yang diberikan saksi tidak bersesuaian dengan fakta. Apalagi, tidak ada saksi yang menguatkan keberatan atas penghitungan suara pemilu kada Kotawaringin Barat. "Semua keterangan saksi berdasarkan pada katanya atau isu. Ada yang merasa terancam karena si A tidak mau menegur dia. Itu bukan fakta hukum terkait perkara," paparnya.
Situasi kondusif ditegaskan Kapolres Kotawaringin Barat Ajun Komisaris Besar Nuryadi Purtono. Bahkan, lanjutnya, Polres Kotawaringin Barat tidak pernah menerima laporan tentang intimidasi seperti penjelasan para saksi di MK.
Padahal, sambungnya, kepolisian pasti menindaklanjuti bila ada laporan masyarakat mengenai ancaman dalam pemilu kada. "Kami pasti menanganijika ada laporan. Kami fokus dalam pengamanan pemilu kada," tukasnya. Isu ancaman terjadi kekacauan yang beredar di masyarakat Kotawaringin Barat mencuat setelah pasangan Ujang Iskandar-Bambang Purwanto mengadukan dugaan pelanggaran pemilu kada ke MK.
Dua putaran
Warga di Sumatra Barat, kemarin, mengikuti pemilu kada gubernur. Selain itu, berlangsung juga pemilu kadaseren-tak di 13 kabupaten/kota daerah itu. Pakar hukum tata negara Universitas Andalas Saldi Isra memprediksi pemilihan Gubernur Provinsi Sumatra Barat akan berlangsung dua putaran.
Pasalnya, berdasarkan penghitungan cepat pasangan yang mendapatkan suara terbanyak hanya bisa meraih 31,47% dari total suara dengan tingkat margin oferror 5%. Berdasarkan penghitungan cepat yng dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan Irwan Prayitno-Muslim Kasim yang diusung Partai Keadilan Sejahtera, Partai Hanura, dan Partai Bintang Reformasi berada di posisi puncak dengan 31,47% suara.
Di posisi kedua ditempati calon incumbent Marlis Rahman dan Aristo Munandar (Partai Golkar) dengan 26,56% suara. Sementara itu, MK memutuskan pemungutan suara ulang di lima kecamatan dan dua kelurahan dalam pemilu kada Kota Surabaya.
Ketua MK Mahfud MD menambahkan, MK juga memerintahkan penghitungan suara ulang di seluruh wilayah Kota Surabaya, kecuali di daerah yang melakukan pemungutan suara ulang. Penghitungan suara ulang ini karena ditemukan 39 ribu suara yang tidak sah.
Sumber : http://bataviase.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar