Kotawaringin Barat | |
Jumat, 13 Agustus 2010 00:19 | |
SATUAN Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kesulitan melakukan pengawasan kedatangan gelandangan pengemis (gepeng) yang berasal dari luar Kobar. "Selama ini kami selalu melakukan penertiban berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Dinas Sosial. Gepeng luar Kobar kita pulangkan ke daerah asal," papar Kepala Seksi Operasi dan Penertiban Satpol PP Sopiansyah, kemarin. Masalahnya, ada indikasi gepeng dari luar Kobar, kembali lagi masuk setelah dipulangkan. Satpol PP susah mengidentifikasi, karena saat masuk para gepeng berpenampilan perlente. "Mereka menganggap Kobar sebagai lahan empuk. Dalam sehari mereka bisa berpenghasilan bersih hingga mencapai Rp500 ribu. Tidak mengherankan jika sebagian besar dari mereka memiliki telepon genggam," katanya. Sumber : http://borneonews.co.id/news/kobar/ Meski ada indikasi selalu datang lagi, Satpol PP menurut Sopiansyah akan terus melakukan penertiban. Di bulan suci Ramadan ini, akan dilakukan operasi rutin siang dan malam. Sasaran operasi ialah penjual minuman keras, pedagang kaki lima, kafe, dan keberadaan gepeng. "Tidak ada rencana melakukan Operasi Pekat (penyakit masyarakat) secara khusus. Hanya saja, kami menggencarkan operasi rutin siang dan malam," jelas Sopiansyah. Operasi tersebut terbagi dalam dua waktu, yaitu siang dan malam. Untuk siang hari Satpol PP menerjunkan 12 personel, sedangkan malam hari 13 personel. Masing-masing regu yang turun ke lapangan di back up dua regu lainnya yang berjumlah 24 personel. "Penertiban di Bulan Ramadan ini hanya bersifat memberikan pengertian pada masyarakat, agar menghargai hari suci yang sedang berlangsung ini." Jika ada yang terjaring akan diberi teguran dan dilakukan pendataan. Sedangkan untuk gepeng diserahkan ke Dinas Sosial untuk dipulangkan ke daerah asal. |
Minggu, 15 Agustus 2010
Gepeng Sulit Diatasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar