Komunitas Blogger Kotawaringin Barat

Islamic Calendar

Islamic Widget

Minggu, 13 Juni 2010

Pemerintah Ingatkan Kesadaran Bersama Untuk Mencegahnya

Musim Kemarau, Bahaya Kebakaran Lahan dan Hutan Diwaspadai


Apa yang paling ditakuti saat masuk musim kemarau? Untuk wilayah Kalimantan jawabannya adalah kebakaran lahan dan hutan. Sebelum masuk musim kemarau pemerintah pun jauh‑jauh hari melakukan persiapan agar bencana yang hampir melanda saban tahun ini bisa dihindarkan.

UPAYA pencegahan melibatkan banyak pihak. Tidak hanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar, tapi juga Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Balai Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Dinas Kehutan, Tim SAR dan Yayorin. Kerjasama lintas instansi itu diharapkan mampu mencegah mewabahnya bahaya kebakaran lahan dan hutan.

Wakil Bupati Kobar H Sukirman dalam kegiatan simulasi penanggulangan kebakaran yang, dirangkai apel Hari Lingkungan Hidup, Sabtu (12/6) mengatakan untuk mencegah meluasnya bahaya kebakaran lahan dan hutan adalah dengan menekankan kesadaran dan tanggungjawab masyarakat akan pentingnya keberadaan lingkungan. Menurutnya walaupun telah banyak diterbitkan peraturan dan ketentuan yang dirumuskan berbagai sistem Pencegahan, penanggulangan dan penegakan hukum serta dianggarkannya sekian besar dana tetaplah tidak akan mencapai hasil yang maksimal apabila tidak didukung dengan kesungguhan dan komitmen dari segenap pemangku kepentingan yang terkait didalamnya.

"Perlu disadari persoalan lingkungan hidup adalah persoalan multi dimensi yang saling terkait satu dengan yang lainya. Oleh karena itu mari kita secara sinergis memainkan peran sesuai posisi dan fungsi kita masing-masing sehingga konsep pembangunan berwawasan lingkungan benar-benar dapat terwujud," ungkap wabup.

Namun demikian, wabup menilai kesadaran dan komitmen masyarakat dan pemangku kepentingan terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup diwilayah Kobar pada sisi tertentu sangat membanggakan diantaranya, dengan raihan adipura selama 4 kali berturut­-turut. Hal tersebut menurutnya menggambarkan bahwa masyarakat Kobar sangat sadar untuk mewujudkan lingkungan yang bersih.

Untuk itu lanjut Sukirman, pihaknya mendorong di kecamatan se-Kobar juga memiliki semangat yang sama, antara lain dengan mengadakan lomba kebersihan kota antar kota kecamatan.

"Kita juga patut bersyukur pada tahun 2008 dan 2009 jumlah hot spot mengalami penurunan yang sangat signifikan. Demikian juga indeks standar pencemaran udara dari tingkat berbahaya menjadi tingkat baik. ltu semua berkat komitmen kita," pungkasnya. (Sumber: Radar Sampit, 14 Juni 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar