Melihat Kunjungan Mahasiswa Unlam Banjarmasin ke Keraton Kuning
Keberadaan Keraton Kuning, Pangkalan Bun menarik minat kalangan akademisi untuk melakukan penelitian. Itu juga yang dilakukan mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) program
studi pendidikan (PSP) sejarah Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Banjarmasin, kemarin.
DOSEN PSP Sejarah Unlam Banjarmasin, Drs Hairiyadi M.Hum, mengatakan bahwa Kesultanan Kutaringin merupakan satu-satunya kesultanan di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang tetap eksis hingga sekarang. "Walau zaman sudah berubah, namun Kesultanan Kutaringin mampu menempatkan diri di era globalisasi saat ini," ujar Hairiyadi saat memimpin rombongan mahasiswa Unlam berkunjung ke Istana Kuning Kesultanan Kutaringin Pangkalan Bun, kemarin (9/6).
Kunjungan yang diikuti 200 mahasiswa PSP Sejarah Unlam Banjarmasin ini" selain dalam rangka perkuliahan mengenai sejarah lokal, juga sebagai ajang silaturrahmi ke Kesultanan Kutaringin.
Pangeran Muasdjidinsjah selaku Menteri Luar yang mewakili Sultan Kutaringin XV, PR. Alidin Sukma Alamsyah, menerima rombongan mahasiswa Unlam tersebut. "Saya mewakili keluarga kesultanan merasa bangga dengan adanya kunjungan ini. Diharapkan manfaat yang dibawa mahasiswa dalam kunjungan ini bisa lebih menambah pengetahuan khazanah budaya,” ujar Pangeran Muasdjidinsjah yang kerap disapa Ama. Diingatkan Ama, diera globalisasi ini, jangan sampai generasi muda sekarang ini tidak mengetahui lagi kebudayaan yang ada di Kalimantan, terlebih Kesultanan Kutaringin merupakan bagian dari Kesultanan Banjar.
Ama sangat berharap dengan adanya penelusuran budaya ini dapat bermanfaat bagi pembentukan jati diri generasi muda. Dan sebagaimana diketahui bahwa Kesultanan Kutaringin merupakan persebaran dari Kesultanan Banjar, itu bertanda ada keterkaitan antara. Kesultanan Banjar dan Kesultanan Kutaringin.
Salah seorang mahasiswa berpendapat bahwa istana dan kesultanan ini merupakan peninggalan yang bersejarah dan eksotis, dirinya merasa salut dengan Kesultanan Kutaringin, sebab keluarga kesultanan secara pro aktif menghidupkan Kesultanan dimasa sekarang. Sebagai perbandingan, di Kalsel yang sama-sama kita ketahui ada Kerajaan Banjar. Juriat atau ahli waris kerajaan masih juga ada. Namun Kesultanan Banjar tidak terlalu eksis pada masa kini. Hal itu disebabkan karena tidak adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk menghidupkan Kesultanan Banjar.
Dari kunjungan ini diharapkan dapat diimplementasikan di Kalsel, sehingga Kesultanan Banjar dapat dieksiskan kembali, sehingga budaya keraton dapat eksis dan generasi muda tidak melupakan sejarah kesultanan banjar, ujar Arul salah seorang mahasiswa Unlam. Selain itu mahasiswa yang datang antusias melihat keadaan kota Pangkalan Bun dan letak istana yang berada di atas perbukitan. Para mahasiswa Unlam itu merasa terkagum dengan melihat kota Pangkalan Bun, terlebih yang baru pertama kali berkunjung ke Kobar yang dianggapnya sangat menarik. Kunjungan diakhiri dengan menziarahi makam para raja yang pernah bertakhta sebelumnya. (Sumber: Radar Sampit, 10 Juni 2010)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar