Komunitas Blogger Kotawaringin Barat

Islamic Calendar

Islamic Widget

Senin, 21 Juni 2010

Menengok Aktivitas Di Yayasan Orangutan Care Center Quarantine

Satu Petugas Awasi 3 Ekor Orangutan, Miliki Nama Keren

Yayasan Orangutan Care Center Quarantine (OCCQ) adalah "sekolah" bagi orangutan sebelum dilepasliarkan kembali. Layaknya manusia, orangutan yang ada di OCCQ juga mempunyai nama-nama
yang keren tak kalah dengan nama manusia.

YAYASAN OCCQ saat ini mengkarantina sebanyak 320 orangutan dan sudah melepas sebanyak ratusan ekor. Untuk bisa dilepas, usia orangutan harus berusia 9-10 tahun. "Karena pada usia itu, mereka baru secara alami lepas dan mandiri dari induknya," kata Sumiati, salah seorang petugas OCCQ.

Apabila sudah dinilai layak untuk dilepaskan, orangutan yang sudah menjalani karantina dan rehabilitasi tersebut nantinya akan dilepas di lokasi Suaka Margasatwa yang lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Lamandau.

Dalam menjaga kelestarian hewan langka ini, OCCQ juga bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD), pihaknya juga kerap kali menerima orangu­tan yang diserahkan pemiliknya. Sekadar diketahui luasan OCCQ yang disebut sebagai hutan kota tersebut mencapai 90 hektare. Di sana orangutan dilatih dan dididik dari berbagai tingkatan sesuai umurnya.

Petugas di Care center tersebut berjumlah 125 orang, setiap hari mereka harus mengawasi gerak-gerik orangutan yang menjadi tanggung jawabnya untuk dijaga. Satu orang petugas ditugasi untuk mengawasi dan menjaga 3 ekor orangutan. Menjadi petugas penjaga orangutan di OCCQ tidak memerlukan keahlian khusus, yang paling penting adalah kesabaran.

" Tugas, karyawan di sini mulai dari pagi jam 09.00 Wib mereka melepas orangutan di kawasan hutan seluas 90 hektare tersebut. Dan kembali ke kandangnya sekitar pukul 15.00 Wib," ujar Sumiati.

Meski tak harus memiliki keahlian khusus dalam menjaga orangutan, tetapi di sana ada pembagian tugas. Diantaranya jika umur or­angutan sudah diatas 5 tahun, maka penjagaanya adalah orang laki-laki, karena

tenaganya juga semakin kuat.

Setiap orangutan yang masuk ke Care Center tersebut pasti mempunyai nama atau panggilan. Menariknya hampir semua nama yang terdaftar di rekam medik, hampir mirip dengan nama-nama manusia, bahkan ada juga yang lebih keren dibandingkan dengan nama manusia.

"Nama-namanya setiap orangutan berbeda, bagi petugas meskipun secara kasat mata sulit membedakan antara oran­gutan satu dengan orangutan lainnya namun pihaknya dapat mengenali ciri-ciri masing-masing orangutan, awalnya saya sendiri juga bingung, tapi setelah terbiasa bisa saja membedakan," terang Sumiati.

Disebutkannya nama-nama keren diantara orangutan yang berada di sana, ada yang diberi nama, Bela, Samsu, Robin dan sebagainya. Jenis makanan yang disuguhkan kepada orangutan disana juga beragam, mulai tebu, pisang, rambutan dan buah lainnya. Namun demikian semuanya tergantung musim.

Keberadaan orangutan ini tak jarang menarik perhatian para pendatang khususnya wisatawan, karena hewan yang mirip dengan manusia ini adalah maskotnya Kalteng khususnya kota Pangkalan Bun. (Sumber: Radar Sampit, 16 Juni 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar