Selasa, 08 Juni 2010
Pakai Biogas, Mitan Langka No Problem
PANGKALAN BUN—Kelangkaan dan mahalnya minyak tanah tak lagi menjadi keluhan bagi Suli, warga desa Kumpai Batu Bawah. Berkat kreativitasnya, bahan bakar untuk kebutuhan memasak, keluarga Suli tak perlu lagi menggunakan minyak tanah atau kayu bakar. Suli sudah menggunakan biogas dari kotoran ternak untuk kebutuhan memasaknya.
"Selain bermanfaat sebagai pupuk kandang, kotoran sapi terbukti mampu menjadi sumber api di dapur saya dan tetangga. Kalau ini diterapkan oleh warga lainnya, tentu akan membantu mempermudah masyarakat ketika ribut soal mitan," ucap Suli, warga RT 05 Desa Kumpai Batu Bawah kepada Radar Sampit, kemarin.
Diakuinya, pemanfaatan kotoran ternak sebagai biogas yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak merupakan bimbingan dari Dinas Pertanian dan Peternakan (distanakan) Kobar. "Nyala api dengan bahan bakar biogas layaknya kompor gas," ucapnya.
Dengan memelihara 2 ekor sapi, kebutuhan akan gas untuk memasak sehari-hari keluarganya sudah dapat terpenuhi. la bahkan bisa membantu tetangganya ketika minyak tanah dalam keadaan langka.
Seperti diketahui, kelangkaan minyak tanah memang kerap terjadi disejumlah wilayah di Kobar. Beberapa waktu lalu, harga mitan di tingkat eceran sempat mencapai Rp 5 Ribu per liter. Sejak adanya biogas yang dimanfaatkan dari kotoran sapi,. Suli mengaku tak khawatir karena sapi-sapi yang dipeliharanya tentu akan terus memproduksi kotoran setiap harinya.
"Di Kumpai Baru Bawah ini sudah ada dua tempat yang memanfaatkan kotoran sapi menjadi biogas, salah satunya punya kami ini," ungkap Suli. (Sumber: Radar Sampit, 9 Juni 2010)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar