Dalam Program P2SPP
Satu lagi program pemerintah pusat bergulir ke Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Program yang digulirkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini bernama Program Pengembangan Sistem Partisipatif (P2SPP). Melalui program ini, Kobar mendapat suntikan dana sebesar Rp 5 miliar.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kobar Encep Hidayat menjelaskan, program ini pada prinsipnya hampir sama dengan program PNPM. Perbedaannya, kegiatan program P2SPP ditentukan ditingkat kabupaten, sedangkan PNPM cukup ditingkat kecamatan.
Encep mengatakan instansi yang dipimpinnya masih menyusun petunjuk operasional agar dana tersebut segara direalisasikan. "Kita belum tahu kapan dana tersebut keluar, namun yang pasti tahun ini," ungkapnya kepada Radar Sampit, kemarin (15/6).
Dijelaskan, pada program P2SPP yang digulirkan Kemendagri ini, pemerintah pusat menggelontorkan dana sebesar Rp 4 miliar, sisanya yang Rp 1 miliar sharing dengan dana APBD Kobar.
Dengan adanya program tersebut, kata Encep, diharapkan pembangunan ditingkat desa dan kecamatan akan semakin maju. Ia belum bisa memastikan kapan program tersebut mulai berjalan karena program P2SPP ini bau tahun ini digulirkan. Di Kalimantan Tengah hanya Kabupaten Kobar yang mendapat program ini.
"Kami belum bisa menentukan mana saja desa atau kecamatan yang akan mendapat program ini karena semuanya diputuskan berdasarkan rapat dari seluruh komponen yang berkaitan. Nanti akan diranking, apa saja dan di mana saja yang menjadi prioritas dalam program P2SPP ini, jadi bukan kehendak perseorangan," terangnya.
Lebih lanjut menurutnya, sebelum program P2SPP diluncurkan akan ada penggalian gagasan dari unsur terkait. Gagasan tersebut mencakup hal-hal yang diperlukan desa dan lain sebagainya, sehingga dapat diketahui mana yang perlu diprioritaskan.
Ia menerangkan, salah satu pertimbangan Kobar mendapat program P2SPP lantaran pusat menilai program PNPM di Kobar selalu tetap waktu. "Tepat waktu dalam artian dana PNPM selalu terserap pada tahun yang sama," jelasnya.
"Pertimbangan lainnya kita kurang mengetahui, yang jelas ada pertimbangan khusus. Program ini rencananya akan diintegrasikan pada musrenbang tingkat desa. Jadi perencanaan di desa tidak repot lagi seperti tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya. (Sumber: Radar Sampit, 16 Juni 2010)
Senin, 21 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar