Kenaikan harga kebutuhan pokok selama beberapa pekan terakhir mendapat
respon dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat. Bupati Kobar
menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Indarsari Pangkalan Bun
kemarin (15/7).
Sidak untuk mengetahui harga barang dipasaran. Bupati
langsung berkeliling dan menanyai pedagang kebutuhan pokok baik yang
menjual sayuran, daging, beras dan lainnya. Dari ujung ke ujung banyak
pedagang mengaku kenaikan harga sembako memang sebagian akibat dampak
dari kenaikan harga BBM. Harga barang sudah naik dari pemasok sehingga
mengakibatkan kenaikan harga di Pasar Indrasari. Seperti halnya daging
yang naik lantaran dari pemasok yang di Jawa sudah naik.
“Daging sapi di pasar sekarang ini Rp 105 ribu untuk sapi jenis
limosin, sedangkan untuk sapi lokal hanya Rp 100 ribu per kilogram.
Harga ambil kami dari Jawa sudah Rp 85 – 90 ribu, sehingga untuk ongkos
dan segala macam kami naikan harganya menjadi Rp. 105 ribu,” kata Aluh
di hadapan Bupati Kobar.
Usai sidak, Ujang Iskandar mengatakan, harga
kebutuhan pokok memang ada kenaikan yang semuanya tidak terlepas dari
momen Ramadhan dan kenaikan harga BBM. “Kalau untuk segala kebutuhan
memang ada kenaikan dari beras dan susu serta yang lain, tapi masih
dalam batas yang wajar. Yang tidak wajar ini adalah cabai yang harganya
sempat tembus Rp 100 ribu per kilogram dan kini sudah turun menjadi Rp
90 ribu per kilogram,” ujarnya.
Melalui sidak tersebut, Pemkab akan
melakukan evalusi terkait adanya kenaikan yang hampir menyeluruh.
Pihaknya khawatir harga naik lagi menjelang lebaran. “Habis sidak ini
kami akan merapatkan dengan semua dinas lintas sektor. Paling tidak
upaya kami dalam mencegah kenaikan harga di pasaran baik itu menggelar
pasar murah atau upaya lainnya. Karena masyarakat tentu kasian karena
semuanya naik,” bebernya. (Sumber Radar Sampit, 16 Juli 2013)
Jumat, 19 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar