Rumah Betang |
Pasir Panjang merupakan sebuah desa yang berada di Kota Pangkalan Bun.
Dilihat dari letaknya, desa ini terletak di tempat yang sangat
strategis karena keberadannya di tengah-tengah antara Kota Pangkalan Bun
dan Pelabuhan Kumai. Di desa ini mengalir Sungai Kumai yang menjadi
sumber pemberdaharaan air desa.
Berbicara tentang asal-usul desa tidak bisa lepas dari peran Kerajaan
Kotawaringin. Menurut cerita penduduk, awal dibukanya desa diprakarsai
oleh seorang utusan Kerajaan Kotawaringin yang mengemban sebuah tugas.
Utusan tersebut bernama Ranggae yang merupakan seorang bersuku dayak
yang merupakan orang kepercayaan raja pada masa itu. Tidak jelas kapan
perintah tersebut turun. Setelah beberapa lama mengemban tugas, maka
Ranggae ingin kembali ke kerajaan. Namun, raja memerintahkan Ranggae
untuk tetap tinggal di daerah tersebut. Akhirnya, Ranggae pun menetap
dan mulai membangun desa tersebut. Keberhasilannya membangun desa
menjadikannya disegani sebagai komunitas Dayak.
Setelah Ranggae berhasil membangun sebuah desa yang cukup makmur,
maka raja pun menghibahkan tanah tersebut kepadanya. Desa tersebut
kemudian diberi nama dengan Desa Pasir Panjang karena daerahnya yang
memiliki daerah pasir yang cukup luas dan memanjang dari daerah
aliran sungai sampai ke arah Kota Pangkalan Bun. Mata pencaharian
penduduk desa Pasir Panjang adalah petani dan nelayan yang sesuai dengan
tanahnya yang subur dan aliran sungai yang kaya dengan ikan pada masa
itu. Kepala adat Desa Pasir Panjang yang pertama dikenal dengan Renggawa
bagi pria dan wanitanya dikenal dengan Renggawi.
Jika dilihat dari periodisasinya, kemungkinan turunnya perintah ini
terjadi pada masa awal berdirinya Kerajaan Kotawaringin. Kerajaan ini
baru dibangun oleh Pangeran Adipati Anta Kesuma, putra raja Banjar
Sultan Musta’in Billah (1650-1678), yang pergi ke arah Barat pada 1679.
Di masa pemerintahan sultan pertama inilah disusun undang-undang
kerajaan Kotawaringin yakni Kitab Kanun Kuntara. Selain membangun
Istana Luhur sebagai keraton kerajaan Kotawaringin, Sang pangeran juga
membangun Perpatih (rumah patih) Gadong Bundar Nurhayati dan Perdipati
(panglima perang) Gadong Asam. Selain itu untuk keperluan perang
dibangun pula Pa'agungan, sebagai tempat menyimpan senjata atau pusaka,
membangun surau untuk keperluan ibadat, dan membangun sebuah paseban
sebagai tempat para bawahan dan rakyat menghadap sultan. Kemungkinan
pada masa inilah raja mengutus beberapa orang untuk memperluas dan
menjaga daerah milik kerajaan.
Sumber : http://yamicloud.blogspot.com/2013/04/asal-usul-desa-pasir-panjang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar