Keberadaan Orangutan Care Centre and Quarantine (OCCQ) di Desa Pasir
Panjang, Kecamatan Arut Selatan, telah membawa dampak positif bagi
masyarakat. Keberadaan OCCQ ditengah kota juga bakal menjadi ikon baru
kota Pangkalan Bun.
Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar
mengatakan, Kobar mempunyai perbedaan yang mencolok dengan Kabupaten
lain. Nama Kobar sendiri tidak asing lagi di kancah internasional berkat
adanya wisata Taman Nasional Tanjung Puting.
“Sebenarnya bukan hanya TNTP saja dengan satwa khas orangutan, di
Kobar ada OCCQ. Anak orang utan dirawat dengan baik bahkan melebihi
perawatan anak manusia. Di OCCQ orangutan yang masih anakan diperlakukan
istimewa dan itu telah mendapat pengakuan dari dunia internasional, dan
kami sangat bangga akan hal tersebut,” kata Bupati Kobar Ujang
Iskandar.
Terlebih, lokasi yang tidak jauh dari kota membuat OCCQ
bisa menjadi obyek wisata. “Tidak ada masalah yang jelas apabila
ketentuannya baik maka bisa saja untuk tempat rekreasi. Dengan luasan
OCCQ hutan kota yakni 87 hektare itu sangat mungkin sekali
dikembangkan,” ujarnya.
Keunikan-keunikan yang dapat ditemukan
tersebut dan cara merawat yang ditonjolkan . Tapi disitu masyarakat
mencoba memahami keberadaan orangtuan yang terancam punah. “Jarang
mungkin ditemui di tempat lain, yakni adanya TK orangutan dan orangutan
juga dikasih pempres. Itu sangat unik dan sangat layak untuk
dipromosikan untuk umum. Tapi ini semua tidak mudah, apalagi orangutan
itu sangat sensitif dan juga masih banyak hal lainnya yang perlu
dibicarakan bersama,” kata Bupati.
Termasuk keberadaan OCCQ selama
ini sangat membantu masyarakat sekitar, pasalnya dengan jumlah 320
orangutan tentunya dalam sehari membutuhkan makanan yang tidak sedikit.
Namun selama ini kebutuhan makanan baik berupa sayur dan buah-buahan
didapat dari pemasok lokal.
Dampaknya sangat kelihatan sekali,
pasokan makanan baik sayur dan buah yang mencapai 2 ton itu sangat luar
biasa dalam satu hari. Sehingga hal itu tentunya memmbutuhkan hal yang
lebih lagi supaya semuanya dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Bahkan
OCCQ juga telah memberi suatu hal yang lebih pada penilaian adipura
tahun 2013. Dimana OCCQ yang selama ini dipandang sebelah mata justru
menjadi nilai yang lebih karena lokasi didalamnya sangat bersih. “Maka
dari itu kami kedepan berniat mengembangkan dan membesarkan OCCQ. Karena
sangat jarang sekali dan tentunya memberi pemahaman kepada para
pengunjung yang mana usia tertentu orangutan yang ada di OCCQ
dilepasliarakan di TNTP. Ini merupakan bukti kesanggupan Kobar untuk
mendukung agar orangutan juga bagian dari kehidupan jangan sampai anak
cucu kita nanti tidak bisa melihat orangutan khas Kalimantan,”
pungkasnya. (Sumber Radar Sampit, 06 Juli 2013)
Sabtu, 13 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar