Terjadinya kasus flu burung yang mewabah unggas di sejumlah daerah di
Pulau Jawa membuat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) turut waspada.
Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kobar langsung
berinisiatif untuk meningkatkan koordinasi di jajarannya, termasuk
petugas penyuluh lapangan (PPL).
Haryo Prabowo, Kabid Kesehatan Hewan
dan Perlidungan Tanaman (Keswan dan Perlintan) Distanak Kobar,
mengatakan telah memberikan instruksi kepada sejumlah PPL yang tersebar
di Kabupaten Kobar untuk lebih aktif melakukan investigasi kemungkinan
terjadinya kasus virus H5N1. Petugas penyuluhan lapangan diminta segera
melaporkan bila menemukan kasus tersebut.
“Semenjak kita mendengar ada kasus (flu burung) di sejumlah daerah
di Jawa, kami langsung koordinasi dengan PPL agar lebih aktif, dan
segera melaporkan bila ada ditemukan gejala-gejala kasus flu burung,”
kata Haryo kemarin (20/12), PPL juga diminta lebih intens berkomunikasi
dengan masyarakat, terutama yang memelihara unggas.
Dipaparkan Haryo,
Kobar sebagai daerah yang terbuka memungkinkan sekali akan masuknya
virus tersebut. Atas alasan itulah, pihaknya berupaya optimal untuk
melakukan antisipasi, termasuk akan berkoordinasi dengan Balai Karantina
Hewan. “Sejauh ini belum ditemukan. Tapi, kita perlu waspada terhadap
masuknya unggas terutama dari Pulau Jawa,” tandasnya.
Pihak-pihak
terkait juga diharapkan membantu upaya dari Distanak dengan memperketat
masuknya unggas dari daerah lain. Bukan hanya di pelabuhan, namun
sejumlah titik yang ditengarai menjadi akses lalu lintas luar daerah
juga patut diwaspadai. “Seperti di Amin Jaya (Kecamatan Pangkalan
Banteng), kita juga memperketat lalu lintas ternak di sana,”
Infeksi
virus flu burung sangat cepat penularannya antar sesama unggas, dan juga
ditengarai bisa menular ke manusia. Untuk itu, masalah ini menjadi
perhatian serius Distanak Kobar. Instansi itu juga baru memberangkatkan
perwakilanya ke Palangka Raya untuk mengikuti kegiatan dalam rangka
antisipasi flu burung di Kalteng. Awal tahun 2012 lalu di Kabupaten
Kobar juga ditemukan puluhan kasus unggas mati akibat wabah flu burung.
(Sumber Radar Sampit, 21 Desember 2012)
Selasa, 25 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar