Komunitas Blogger Kotawaringin Barat

Islamic Calendar

Islamic Widget

Rabu, 19 Desember 2012

Tiga Ekor Orangutan Dilepasliarkan

Tiga ekor orangutan akhirnya dapat ke habitat aslinya di hutan. Ketiganya yakni anak orangutan betina berumur sekitar empat tahun, orang utan betina, dewasa berumur 12 tahun, dan orangutan jantan berumur 25 tahun.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Kalteng Hartono mengatakan, ketiga ekor orang utan tersebut dilepas liarkan di kawasan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau. Joson, nama yang diberikan untuk anak orangutan tadi, akan menjalani fase soft release di camp reintrosduksi di dalam kawasan SM Lamadau. Setelah cukup dewasa dan memiliki banyak keterampilan yang diperlukan untuk bertahan hidup dialam liar, Joson dapat sepenuhnya dilepaskan, Jason kini dapat tinggal di hutan setiap hari, dan memiliki kesempatan hidup bebas di alam liar.
Sebelumnya sudah sekitar empat bulan lebih Joson hidup didalam kandang dan dipelihara oleh seorang ibu bernama Nepo, warga Desa Dawak Riam Durian, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Nepo menemukan Joson di kebunnya, lalu menyerahkan Joson pada Tigor yang saat itu sedang berada di Desa Dawak untuk melakukan kunjungan rutin. Dihari itu Nepo sadar bahwa Joson adalah satwa liar yang harus hidup di dalam hutan. Dengan menangis tersedu-sedu Nepo menitipkan Joson pada Tigor untuk dibawa ke Kantor SKW II BKSDA Kalteng. Sementara, orangutan betina dewasa diberi nama Aan dipindahkan dari kebun sawit di daerah Runtu pada Rabu 10 Oktober 2012.
Setelah mendapat informasi dari Muda Yulivan, Polisi Kehutanan SKW II BKSDA Kalteng. Tim langsung berangkat menuju lokasi. Di sana Aan bersembunyi di ujung pohon di antara daun-daun sawit yang sengaja di tumpuk di badannya. Setelah yang pertama lepas, akhirnya pada yang kedua kali, Uduk anggota tim rescue staf OF dapat menancapkan jarum bius ke tangan Aan.
Ketika ditimbang berat Aan hanya 25 kilogram. Sebelah matanya terlihat buta, karena masih ada peluru yang bersarang tepat di atas matanya. Aan kemudian di masukan kedalam kandang dan dibawa menuju Kantor SKW II BKSDA Kalteng.
Berdasarkan informasi dari pihak perusahaan sawit, Aan telah sebulan berkeliaran didalam kebun. Aan kemudian dilaporkan ke BKSDA Kalteng untuk ditangkap dan dipindahkan ke habitat alamiahnya. Aan diperkirakan datang dari hutan yang berjarak sekitar satu kilometer dari kebun sawit.
Orangutan jantan diberi nama Herlino juga dipindahkan dari kebun sawit di daerah Kalap. Dokter hewan dari Orangutan Foundation berhasil menyelamatkan Herlino yang terlihat mengantung di pohon nangka yang tumbuh di kebun warga di seberang pabrik pengolahan sawit. Selama berada di Kantor SKW II, kondisi kesehatan ketiga orangutan tersebut diperiksa oleh Drh. Zulfiqri. Setelah dinyatakan sehat, ketiganya siap dikembalikan dan dilepaskan di hutan.
SM Sungai Lamsandau adalah kawasan hutan konservasi yang ditetapkan Menteri Kehutanan sebagai lokasi pelepasliaran orangutan. Di kawasan ini ada enam camp reintroduksi yang menjalankan program release. Pada fase soft realese, para petugas lapangan memonitor dan mengawasi setiap orangutan dan satwa liar  lain yang dilepas di hutan areal camp. Setelah dinilai memiliki keterampilan untuk bertahan hidup di alam liar maka satwa akan benar-benar dilepaskan. Keenam camp reintroduksi ini dioperasional oleh Orangutan Foundation UK sebagai mitra kerja BKSADA Kalteng. (Sumber Radar Sampit, 13 Oktober 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar