Terjadinya kasus flu burung yang mewabah unggas di sejumlah daerah di
Pulau Jawa membuat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) turut waspada.
Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kobar langsung
berinisiatif untuk meningkatkan koordinasi di jajarannya, termasuk
petugas penyuluh lapangan (PPL).
Haryo Prabowo, Kabid Kesehatan Hewan
dan Perlidungan Tanaman (Keswan dan Perlintan) Distanak Kobar,
mengatakan telah memberikan instruksi kepada sejumlah PPL yang tersebar
di Kabupaten Kobar untuk lebih aktif melakukan investigasi kemungkinan
terjadinya kasus virus H5N1. Petugas penyuluhan lapangan diminta segera
melaporkan bila menemukan kasus tersebut.
“Semenjak kita mendengar ada kasus (flu burung) di sejumlah daerah
di Jawa, kami langsung koordinasi dengan PPL agar lebih aktif, dan
segera melaporkan bila ada ditemukan gejala-gejala kasus flu burung,”
kata Haryo kemarin (20/12), PPL juga diminta lebih intens berkomunikasi
dengan masyarakat, terutama yang memelihara unggas.
Dipaparkan Haryo,
Kobar sebagai daerah yang terbuka memungkinkan sekali akan masuknya
virus tersebut. Atas alasan itulah, pihaknya berupaya optimal untuk
melakukan antisipasi, termasuk akan berkoordinasi dengan Balai Karantina
Hewan. “Sejauh ini belum ditemukan. Tapi, kita perlu waspada terhadap
masuknya unggas terutama dari Pulau Jawa,” tandasnya.
Pihak-pihak
terkait juga diharapkan membantu upaya dari Distanak dengan memperketat
masuknya unggas dari daerah lain. Bukan hanya di pelabuhan, namun
sejumlah titik yang ditengarai menjadi akses lalu lintas luar daerah
juga patut diwaspadai. “Seperti di Amin Jaya (Kecamatan Pangkalan
Banteng), kita juga memperketat lalu lintas ternak di sana,”
Infeksi
virus flu burung sangat cepat penularannya antar sesama unggas, dan juga
ditengarai bisa menular ke manusia. Untuk itu, masalah ini menjadi
perhatian serius Distanak Kobar. Instansi itu juga baru memberangkatkan
perwakilanya ke Palangka Raya untuk mengikuti kegiatan dalam rangka
antisipasi flu burung di Kalteng. Awal tahun 2012 lalu di Kabupaten
Kobar juga ditemukan puluhan kasus unggas mati akibat wabah flu burung.
(Sumber Radar Sampit, 21 Desember 2012)
Selasa, 25 Desember 2012
Tiket Pesawat Ludes Sampai Tahun Baru
Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2013, tiket pesawat jurusan
Pangkalan Bun ke sejumlah daerah di Jawa ludes dibooking pembeli.
Sejumlah agen bahkan tidak melayani penjualan tiket untuk jadwal
penerbangan hingga tahun baru.
“Yang dari sini ke Jawa penuh, tapi yang dari Jawa ke sini tidak begitu banyak,” ungkap Rofiq, pemilik agen tiket pesawat PT Jaya Maximal Pangkalan Bun, kemarin, (20/12). Menurutnya, terjadi lonjakan penumpang hampir 100 persen dari hari-hari biasa. Tiket penerbangan ke sejumlah daerah di Jawa seperti Semarang, Surabaya dan Jakarta, hingga tahun baru sudah habis terboking.
Peningkatan jumlah penumpang tersebut juga berpengaruh terhadap harga tiket. Menurut Rofik, untuk harga tiket Pangkalan Bun – Jakarta maksimal mencapai Rp. 1,155 juta, Pangkalan Bun – Surabaya Rp 1.043 juta, dan Pangkalan Bun – Semarang harga tertinggi mencapai Rp. 937.000.
Yang paling banyak mengalami lonjakan adalah penumpang ke Jakarta. Ditengarai merupakan karyawan-karyawan perkebunan kelapa sawit yang hendak berlibur ke kampung halaman dengan membawa keluarganya. “Selain ada yang memang ke Jakarta, banyak yang ke Medan, Pelembang dan daerah-daerah lain,” ujarnya. Jakarta menjadi tempat transit mereka.
Sementara itu berdasarkan pantrauan di Bandara Iskandar Pangkalan Bun, situasi bandara terlihat mulai ramai. Menurut salah seorang petugas Bandara kondisi tersebut baru terjadi sekitar dua hari lalu. “Kalau penerbangannya ke Semarang dua kali (sehari). Jakarta dua kali, dan Surabaya yang hanya sekali dalam sehari,” ujar petugas tadi. (Sumber Radar Sampit, 21 Desember 2012).
“Yang dari sini ke Jawa penuh, tapi yang dari Jawa ke sini tidak begitu banyak,” ungkap Rofiq, pemilik agen tiket pesawat PT Jaya Maximal Pangkalan Bun, kemarin, (20/12). Menurutnya, terjadi lonjakan penumpang hampir 100 persen dari hari-hari biasa. Tiket penerbangan ke sejumlah daerah di Jawa seperti Semarang, Surabaya dan Jakarta, hingga tahun baru sudah habis terboking.
Peningkatan jumlah penumpang tersebut juga berpengaruh terhadap harga tiket. Menurut Rofik, untuk harga tiket Pangkalan Bun – Jakarta maksimal mencapai Rp. 1,155 juta, Pangkalan Bun – Surabaya Rp 1.043 juta, dan Pangkalan Bun – Semarang harga tertinggi mencapai Rp. 937.000.
Yang paling banyak mengalami lonjakan adalah penumpang ke Jakarta. Ditengarai merupakan karyawan-karyawan perkebunan kelapa sawit yang hendak berlibur ke kampung halaman dengan membawa keluarganya. “Selain ada yang memang ke Jakarta, banyak yang ke Medan, Pelembang dan daerah-daerah lain,” ujarnya. Jakarta menjadi tempat transit mereka.
Sementara itu berdasarkan pantrauan di Bandara Iskandar Pangkalan Bun, situasi bandara terlihat mulai ramai. Menurut salah seorang petugas Bandara kondisi tersebut baru terjadi sekitar dua hari lalu. “Kalau penerbangannya ke Semarang dua kali (sehari). Jakarta dua kali, dan Surabaya yang hanya sekali dalam sehari,” ujar petugas tadi. (Sumber Radar Sampit, 21 Desember 2012).
Korupsi, Harus Siap Dipenjara
Sosialisasi pencegahan tindak pidana korupsi (tipikor) diberikan kepada
pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar). Kegiatan yang menghadirkan aparat
penegak hukum ini digelar kemarin (19/12).
Bupati Kobar dalam sambutanya yang dibacakan Wakil Bupati Bambang Purwanto mengatakan bahwa, dari pemerintah pusat hingga daerah banyak PNS yang melakukan korupsi. Namun agar tidak sampai terjadi di Kabupaten Kobar maka perlunya mengikuti sosialisasi pencegahan tipikor.
“Memang kalau korupsi konsekuensinya harus siap dipenjara. Karena hal tersebut sudah diluar batas kewenangan dan tentunya dapat menyengsarakan masyarakat banyak,” kata Bambang Purwanto.
Dikatakan Bambang banyak pemberitaan di media massa orang yang terjerat kasus korupsi, baik itu pengusaha, PNS atau pejabat sekelas menteri. Hal itu bukan hanya terjadi di pusat saja, tapi banyak di daerah.
“Maka dari itu pejabat dan semua PNS dilingkungan Pemkab Kobar harus memahami apa yang dimaksud dengan tipikor atau unsur-unsur tipikornya dan sanksi hukum apabila terjerat kasus korupsi,” ujarnya.
Bambang berharap melalui kegiatan sosialisasi pencegahan korupsi yang diselengarakan dapat memberikan wawasan dan pemahaman kepada semuanya. Namun hal tersebut dikembalikan kepada individu masing-masing. “Dengan penerapannya nanti, semoga bisa menjadi aparat pemerintah yang amanah dan tidak terjerumus masalah tipikor dan tentunya untuk menciptakan penyelenggarakan pemerintah Kabupaten Kobar yang bersih dan bebas dari korupsi dan satu hal yang perlu diingat apabila terlibat kasus korupsi tanggung sendiri akibatnya,” bebernya.
Tidak luput perhatian, Bambang juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak Kepolisian Resort Kobar, Kejaksaan Negeri Pangkalan Bun dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Provinsi Kalteng dan semua pihak yang telah berkerjasama untuk mengawal kasus korupsi. “Serta kami juga perlu dukungan dari semua elemen masyarakat untuk bisa mewujudkan Kabupaten Kobar yang bersih dari korupsi,” bebernya. (Sumber Radar Sampit, 20 Desember 2012).
Bupati Kobar dalam sambutanya yang dibacakan Wakil Bupati Bambang Purwanto mengatakan bahwa, dari pemerintah pusat hingga daerah banyak PNS yang melakukan korupsi. Namun agar tidak sampai terjadi di Kabupaten Kobar maka perlunya mengikuti sosialisasi pencegahan tipikor.
“Memang kalau korupsi konsekuensinya harus siap dipenjara. Karena hal tersebut sudah diluar batas kewenangan dan tentunya dapat menyengsarakan masyarakat banyak,” kata Bambang Purwanto.
Dikatakan Bambang banyak pemberitaan di media massa orang yang terjerat kasus korupsi, baik itu pengusaha, PNS atau pejabat sekelas menteri. Hal itu bukan hanya terjadi di pusat saja, tapi banyak di daerah.
“Maka dari itu pejabat dan semua PNS dilingkungan Pemkab Kobar harus memahami apa yang dimaksud dengan tipikor atau unsur-unsur tipikornya dan sanksi hukum apabila terjerat kasus korupsi,” ujarnya.
Bambang berharap melalui kegiatan sosialisasi pencegahan korupsi yang diselengarakan dapat memberikan wawasan dan pemahaman kepada semuanya. Namun hal tersebut dikembalikan kepada individu masing-masing. “Dengan penerapannya nanti, semoga bisa menjadi aparat pemerintah yang amanah dan tidak terjerumus masalah tipikor dan tentunya untuk menciptakan penyelenggarakan pemerintah Kabupaten Kobar yang bersih dan bebas dari korupsi dan satu hal yang perlu diingat apabila terlibat kasus korupsi tanggung sendiri akibatnya,” bebernya.
Tidak luput perhatian, Bambang juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak Kepolisian Resort Kobar, Kejaksaan Negeri Pangkalan Bun dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Provinsi Kalteng dan semua pihak yang telah berkerjasama untuk mengawal kasus korupsi. “Serta kami juga perlu dukungan dari semua elemen masyarakat untuk bisa mewujudkan Kabupaten Kobar yang bersih dari korupsi,” bebernya. (Sumber Radar Sampit, 20 Desember 2012).
Kamis, 20 Desember 2012
Profil Kecamatan Kotawaringin Lama
KEPENDUDUKAN
Laju Pertumbuhan / th sebesar 5.61 % /th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 17.291 jiwa
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
2. Jumlah Luas Panen Produksi Jagung, Ubi jalar dan ubi kayu
tahun 2007
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
INDUSTRI
Jumlah unit usaha menurut kelompok Industri dan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat
Laju Pertumbuhan / th sebesar 5.61 % /th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 17.291 jiwa
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Padi Sawah
|
224
|
707,58
|
Padi
Ladang
|
1.342
|
2.018.10
|
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Jagung
|
117
|
246,07
|
Ubi kayu
|
115
|
954,19
|
Ubi jalar
|
46
|
271.07
|
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Kacang
Tanah
|
61
|
51.56
|
Kedelai
|
6
|
5
|
Kacang
Hijau
|
24
|
14.01
|
Jumlah unit usaha menurut kelompok Industri dan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat
Uraian
|
Jumlah
|
Industri
Pangan
|
21
|
Industri
Sandang
|
1
|
Industri
Kimia Dan Bahan bangunan
|
34
|
Logam
& Elektronika
|
12
|
Profil Kecamatan Kumai
KEPENDUDUKAN
Laju Pertumbuhan / th sebesar 2,55/th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 43.644
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
2. Jumlah Luas Panen Produksi Jagung, Ubi jalar dan ubi kayu tahun 2007
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
INDUSTRI
Jumlah unit usaha menurut kelompok Industri dan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat
Laju Pertumbuhan / th sebesar 2,55/th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 43.644
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Padi Sawah
|
1.391
|
3.700,57
|
Padi
Ladang
|
434,31
|
1.680
|
2. Jumlah Luas Panen Produksi Jagung, Ubi jalar dan ubi kayu tahun 2007
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Jagung
|
7
|
15,57
|
Ubi kayu
|
113
|
829,75
|
Ubi jalar
|
6
|
242,30
|
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Kacang
Tanah
|
53
|
45,22
|
Kedelai
|
|
|
Kacang
Hijau
|
2
|
1,11
|
INDUSTRI
Jumlah unit usaha menurut kelompok Industri dan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat
Uraian
|
Jumlah
|
Industri
Pangan
|
36
|
Industri
Sandang
|
3
|
Industri
Kimia Dan Bahan bangunan
|
53
|
Logam
& Elektronika
|
20
|
Profil Kecamatan Pangkalan Banteng
Camat Pangkalan Banteng : Drs ALIRANSYAH NIP. 19590819 198303 1 018
KEPENDUDUKAN
Laju Pertumbuhan / th sebesar 8.91 % /th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 32.538 jiwa
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
2. Jumlah Luas Panen Produksi Jagung, Ubi jalar dan ubi kayu tahun 2007
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
INDUSTRI
Jumlah unit usaha menurut kelompok Industri dan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat
KEPENDUDUKAN
Laju Pertumbuhan / th sebesar 8.91 % /th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 32.538 jiwa
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Padi Sawah
|
76
|
172.76
|
Padi
Ladang
|
519
|
1.517.23
|
2. Jumlah Luas Panen Produksi Jagung, Ubi jalar dan ubi kayu tahun 2007
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Jagung
|
246
|
546.80
|
Ubi kayu
|
101
|
705
|
Ubi jalar
|
16
|
196.60
|
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Kacang
Tanah
|
90
|
93.71
|
Kedelai
|
44
|
39.56
|
Kacang
Hijau
|
16
|
9.74
|
Jumlah unit usaha menurut kelompok Industri dan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat
Uraian
|
Jumlah
|
Industri
Pangan
|
30
|
Industri
Sandang
|
1
|
Industri
Kimia Dan Bahan bangunan
|
45
|
Logam
& Elektronika
|
16
|
Profil Kecamatan Pangkalan Lada
Camat Pangkalan Lada: RODY ISKANDAR, S.Sos M.Si NIP. 19690831 199012
1 003
KEPENDUDUKAN
Laju Pertumbuhan / th sebesar 1.71% /th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 20.707 jiwa
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
2. Jumlah Luas Panen Produksi Jagung, Ubi jalar dan ubi kayu tahun 2007
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
INDUSTRI
Jumlah unit usaha menurut kelompok Industri dan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat
KEPENDUDUKAN
Laju Pertumbuhan / th sebesar 1.71% /th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 20.707 jiwa
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
Uraian
|
Luas
Panen (Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Padi
Sawah
|
109
|
338.68
|
Padi
Ladang
|
519
|
1.517,23
|
2. Jumlah Luas Panen Produksi Jagung, Ubi jalar dan ubi kayu tahun 2007
Uraian
|
Luas
Panen (Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Jagung
|
264
|
656,80
|
Ubi kayu
|
164
|
1.145,71
|
Ubi jalar
|
7
|
129,97
|
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
Uraian
|
Luas
Panen (Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Kacang
Tanah
|
287
|
236.61
|
Kedelai
|
22
|
17.70
|
Kacang
Hijau
|
11
|
6.65
|
Jumlah unit usaha menurut kelompok Industri dan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat
Uraian
|
Jumlah
|
Industri
Pangan
|
27
|
Industri
Sandang
|
1
|
Industri
Kimia Dan Bahan bangunan
|
39
|
Logam
& Elektronika
|
Profil Kecamatan Arut Utara
Camat Arut Utara: TEGUH WINARNO, AP NIP. 19760217 199412 1 001
KEPENDUDUKAN
Laju Pertumbuhan / th sebesar 20.81% /th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 13.644 jiwa
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
2. Jumlah Luas Panen Produksi Jagung, Ubi jalar dan ubi kayu tahun 2007
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
INDUSTRI
Jumlah unit usaha menurut kelompok Industri dan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat
KEPENDUDUKAN
Laju Pertumbuhan / th sebesar 20.81% /th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 13.644 jiwa
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Padi Sawah
|
2
|
4.28
|
Padi
Ladang
|
805
|
875.52
|
2. Jumlah Luas Panen Produksi Jagung, Ubi jalar dan ubi kayu tahun 2007
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Jagung
|
38
|
49.02
|
Ubi kayu
|
77
|
482.34
|
Ubi jalar
|
7
|
129.97
|
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
Uraian
|
Luas Panen
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Jagung
|
-
|
-
|
Ubi kayu
|
-
|
-
|
Ubi jalar
|
-
|
-
|
Jumlah unit usaha menurut kelompok Industri dan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat
Uraian
|
Jumlah
|
Industri
Pangan
|
-
|
Industri
Sandang
|
-
|
Industri
Kimia Dan Bahan bangunan
|
-
|
Logam
& Elektronika
|
-
|
Profil Kecamatan Arut Selatan
KEPENDUDUKAN
Laju Pertumbuhan / th sebesar 3.10% /th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 89.607 jiwa
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
2. Jumlah Luas Panen Produksi Jagung, Ubi jalar dan ubi kayu tahun 2007
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
INDUSTRI
Laju Pertumbuhan / th sebesar 3.10% /th
Jumlah penduduk 2007 sebesar 89.607 jiwa
PERTANIAN
1. Jumlah Luas Panen Produksi Padi Sawah Dan Padi Ladang tahun 2007
Uraian
|
Luas
Panen (Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Padi
Sawah
|
224
|
707,58
|
Padi
Ladang
|
1.342
|
2.018.10
|
2. Jumlah Luas Panen Produksi Jagung, Ubi jalar dan ubi kayu tahun 2007
Uraian
|
Luas
Panen (Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Jagung
|
117
|
246,07
|
Ubi kayu
|
115
|
954,19
|
Ubi jalar
|
46
|
271.07
|
3. Jumlah Luas Panen Produksi Kacang Tanah, kacang kedelai & kacang hijau th 2007
Uraian
|
Luas
Panen (Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Kacang
Tanah
|
61
|
51.56
|
Kedelai
|
6
|
5
|
Kacang
Hijau
|
24
|
14.01
|
Uraian
|
Jumlah
|
Industri
Pangan
|
21
|
Industri
Sandang
|
1
|
Industri
Kimia Dan Bahan bangunan
|
34
|
Logam
& Elektronika
|
12
|
Kondisi Geografis Daerah Kotawaringin Barat
KONDISI GEOGRAFIS DAERAH
Wilayah Kabupaten Kotawaringin memiliki luas wilayah sebesar 1.075.900 Ha atau sekitar 62 % luas dari luas wilayah propinsi Kalimantan Tengah. Luas wilayah tersebut diatas berbatasan dengan sebelah utara dengan Kabupaten Lamandau, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Seruyan, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lamandau dan Sukamara.
Berikut ini adalah data letak geografis Kabupaten Kotawaringin Barat :
Ibukota : Pangkalan Bun
Luas Wilayah : 10.759 Km ( 1.075.900 Ha )
Letak Geografis DaerahBujur Timur : 110”25’26”-112”50’36”
Lintang Selatan : 1”19’35”-3’36’59”
Iklim DaerahCurah Hujan : 1.849,mm/th
Suhu rata-rata : 27’480C
Suhu Minimum : 21.60C – 23.40C
Suhu Maksimum : 31,7 – 33,20C
Kelembaban : 83 – 89 %
Bentuk Wilayah Berdasarkan Fisiografi wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat digolongkan menjadi empat bagian :-Daratan-Berombak (daerah utara)-Berombak dan berbukit-Daerah berbukit
Wilayah Kabupaten Kotawaringin memiliki luas wilayah sebesar 1.075.900 Ha atau sekitar 62 % luas dari luas wilayah propinsi Kalimantan Tengah. Luas wilayah tersebut diatas berbatasan dengan sebelah utara dengan Kabupaten Lamandau, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Seruyan, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lamandau dan Sukamara.
Berikut ini adalah data letak geografis Kabupaten Kotawaringin Barat :
Ibukota : Pangkalan Bun
Luas Wilayah : 10.759 Km ( 1.075.900 Ha )
Letak Geografis DaerahBujur Timur : 110”25’26”-112”50’36”
Lintang Selatan : 1”19’35”-3’36’59”
Iklim DaerahCurah Hujan : 1.849,mm/th
Suhu rata-rata : 27’480C
Suhu Minimum : 21.60C – 23.40C
Suhu Maksimum : 31,7 – 33,20C
Kelembaban : 83 – 89 %
Bentuk Wilayah Berdasarkan Fisiografi wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat digolongkan menjadi empat bagian :-Daratan-Berombak (daerah utara)-Berombak dan berbukit-Daerah berbukit
Dinkes Tetapkan Status Waspada
Penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) merenggut satu korban jiwa yang
bernama Niel (5), meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan sekitar
20 jam di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Informasi yang dihimpun Koran ini, warga Jalan Pangeran Adipati Gg. Beringin, Kelurahan Raja Kecamatan Arut Selatan meninggal dunia Selasa siang (18/12). Meninggalnya bocah tersebut mengejutkan orang tua dan pihak keluarga Niel, sebelumnya mengalami panas tinggi selama tiga hari. Baru hari keempat korban dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun setelah mengalami muntah.
Niel sendiri sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit kurang lebih 20 jam, namun akibat kondisi korban yang sudah parah sebelumnya, membuat nyawa korban tidak tertolong lagi. Asni, orang tua korban sempat jatuh pingsan beberapa kali mengetahui anaknya meninggal dunia.
Shinta, tetangga koban mengatakan sebelum sakit, Niel tampak segar dan tidak ada tanda-tanda seperti orang sakit. “Minggu siang dia masih asyik bermain dengan anak saya. Tapi setelah itu mengalami panas,” kata Shinta.
Puncaknya, Niel mengalami muntah pada senin malam (17/12), Orang tua Neil langsung membawa ke Rumah Sakit. “Kalau kepastiannya tidak tahu, tapi yang jelas kami mendengar akibat DBD. Hal tersebut terlihat ketika tubuh korban terdapat bercak-bercak merah dan keluar darah di bagian tertentu,” ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Shinta, di daerah tempatnya tinggal sudah banyak anak yang terserang DBD sampai keluar masuk rumah sakit. Namun, hingga meninggal cuma Neil.
Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Dinkes Kobar, Samsudin saat dikonfirmasi membenarkan korban meninggal akibat DBD. Namun untuk memastikan apakah murni disebabkan penyakit DBD, masih melakukan pengecekan dilapangan dan menelusuri riwayat kesehatannya.
“Iya benar memang informasinya itu karena penyakit DBD, yang lokasinya berada dilingkup Puskesmas Arsel, tetapi kita perlu pastikan dulu dengan menelusuri riwayatnya seperti apa, serta melakukan pengecekan ke lapangan, hasilnya mungkin nanti sore bisa diketahui apakah memang karena DBD atau karena sebab lain. Kita juga sudah menetapkan DBD di Kobar dengan status waspada,” ujar Samsudin. Kemarin (19/12)
Informasi lainnya, kata Samsudin di Sungai Rangit juga ada korban meninggal karena DBD. Pihaknya langsung ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Sebagai antisipasi yang pertama dilakukan dengan melakukan pengecekan terlebih dahulu ketika menerima informasi. Dinkes juga gencar melakukan fogging atau pengasapan.
Terpisah Kepala Puskesmas Arsel, dr. Rita mengatakan di bulan November tercatat 3 pasien DBD ditangani pihaknya. Sementara di bulan Desember ada enam pasien. “Untuk Desember saja, sudah ada enam kasus DBD dan informasinya malah ada yang meninggal tetapi saya tidak berani pastikan itu karena DBD atau tidak, mungkin kroscek saja ke rumah sakit karena dirujuk ke sana,” ungkap Rita.
“Sementara itu, saat dihubungi Koran ini, Kepala Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Sayuti Syamsul, juga membenarkan bahwa pasien DBD mengalami peningkatan, tetapi ia mengaku tidak mengetahui persis berapa datanya yang masuk karena tidak sedang berada di kantor.
Kemudian ditanya apakah sudah ada pasien yang meninggal akibat penyakit DBD seperti dikabarkan tersebut, Sayuti juga belum bisa memastikan bisa hubungi kepala Bidang Pelayanan Publik RSUD,” ungkap Suyuti menjelaskan.
Dikalangan masyarakat kasus DBD sudah ramai diperbincangkan. Pasalnya sudah membuat masyarakat khawatir dan mulai banyak menyerang warga. Seperti dikomplek Mendawai kawasan Korindo, warga juga mengeluhkan karena sudah banyak warga didaerah tersebut terkena penyakit DBD. “Pemkab Kobar harus cepat bergerak dengan adanya keluhan masyarakat ini, karena warga sudah banyak yang sakit karena DBD,” ungkap salah seorang warga kepada Koran ini kemarin. (Sumber Radar Sampit, 20 Desember 2012)
Informasi yang dihimpun Koran ini, warga Jalan Pangeran Adipati Gg. Beringin, Kelurahan Raja Kecamatan Arut Selatan meninggal dunia Selasa siang (18/12). Meninggalnya bocah tersebut mengejutkan orang tua dan pihak keluarga Niel, sebelumnya mengalami panas tinggi selama tiga hari. Baru hari keempat korban dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun setelah mengalami muntah.
Niel sendiri sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit kurang lebih 20 jam, namun akibat kondisi korban yang sudah parah sebelumnya, membuat nyawa korban tidak tertolong lagi. Asni, orang tua korban sempat jatuh pingsan beberapa kali mengetahui anaknya meninggal dunia.
Shinta, tetangga koban mengatakan sebelum sakit, Niel tampak segar dan tidak ada tanda-tanda seperti orang sakit. “Minggu siang dia masih asyik bermain dengan anak saya. Tapi setelah itu mengalami panas,” kata Shinta.
Puncaknya, Niel mengalami muntah pada senin malam (17/12), Orang tua Neil langsung membawa ke Rumah Sakit. “Kalau kepastiannya tidak tahu, tapi yang jelas kami mendengar akibat DBD. Hal tersebut terlihat ketika tubuh korban terdapat bercak-bercak merah dan keluar darah di bagian tertentu,” ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Shinta, di daerah tempatnya tinggal sudah banyak anak yang terserang DBD sampai keluar masuk rumah sakit. Namun, hingga meninggal cuma Neil.
Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Dinkes Kobar, Samsudin saat dikonfirmasi membenarkan korban meninggal akibat DBD. Namun untuk memastikan apakah murni disebabkan penyakit DBD, masih melakukan pengecekan dilapangan dan menelusuri riwayat kesehatannya.
“Iya benar memang informasinya itu karena penyakit DBD, yang lokasinya berada dilingkup Puskesmas Arsel, tetapi kita perlu pastikan dulu dengan menelusuri riwayatnya seperti apa, serta melakukan pengecekan ke lapangan, hasilnya mungkin nanti sore bisa diketahui apakah memang karena DBD atau karena sebab lain. Kita juga sudah menetapkan DBD di Kobar dengan status waspada,” ujar Samsudin. Kemarin (19/12)
Informasi lainnya, kata Samsudin di Sungai Rangit juga ada korban meninggal karena DBD. Pihaknya langsung ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Sebagai antisipasi yang pertama dilakukan dengan melakukan pengecekan terlebih dahulu ketika menerima informasi. Dinkes juga gencar melakukan fogging atau pengasapan.
Terpisah Kepala Puskesmas Arsel, dr. Rita mengatakan di bulan November tercatat 3 pasien DBD ditangani pihaknya. Sementara di bulan Desember ada enam pasien. “Untuk Desember saja, sudah ada enam kasus DBD dan informasinya malah ada yang meninggal tetapi saya tidak berani pastikan itu karena DBD atau tidak, mungkin kroscek saja ke rumah sakit karena dirujuk ke sana,” ungkap Rita.
“Sementara itu, saat dihubungi Koran ini, Kepala Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Sayuti Syamsul, juga membenarkan bahwa pasien DBD mengalami peningkatan, tetapi ia mengaku tidak mengetahui persis berapa datanya yang masuk karena tidak sedang berada di kantor.
Kemudian ditanya apakah sudah ada pasien yang meninggal akibat penyakit DBD seperti dikabarkan tersebut, Sayuti juga belum bisa memastikan bisa hubungi kepala Bidang Pelayanan Publik RSUD,” ungkap Suyuti menjelaskan.
Dikalangan masyarakat kasus DBD sudah ramai diperbincangkan. Pasalnya sudah membuat masyarakat khawatir dan mulai banyak menyerang warga. Seperti dikomplek Mendawai kawasan Korindo, warga juga mengeluhkan karena sudah banyak warga didaerah tersebut terkena penyakit DBD. “Pemkab Kobar harus cepat bergerak dengan adanya keluhan masyarakat ini, karena warga sudah banyak yang sakit karena DBD,” ungkap salah seorang warga kepada Koran ini kemarin. (Sumber Radar Sampit, 20 Desember 2012)
Langganan:
Postingan (Atom)