Minggu, 16 Mei 2010
Penobatan Sultan Ke - 15 Kerajaan Kutaringin
Pada hari ini (minggu 16 Mei 2010) dilaksanakan Penobatan Sultan ke -15 Kerajaan Kutaringin sebagai simbol budaya. Acara yang dimulai dengan upacara penyambutan ala Kesultanan dan ala Dayak Tomun ini berlangsung cukup khidmat. Undangan yang hadir mulai dari Gubernur Kalteng Bpk. A. Teras Narang, SH, Anggota DPD RI Asal Kalteng Bpk. Hamdani, S.Ip., Bupati Kotawaringin Bpk. DR. H. Ujang Iskandar, ST, MSi, Para Unsur Muspida, Kekerabatan Bosar Kerajaan Kutaringin, Para Juriat Kesultanan Kutaringin, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, para Pengusaha, masyarakat kobar dan sekitarnya.
Putra mahkota ke-14 Pangeran Alidin Sukma Alamsyah dinobatkan. Acara penobatan akan digelar secara tradisi kerajaan.Sultan Ke -15 ini bergelar Sultan Alidin Sukma Alamsyah yang dinobatkan di Istana Kuning (Bukit Indra Kencana).
Pangeran Alidin Sukma Alamsyah adalah putra tertua dari mendiang Pangeran Ratu Alamsyah, yang merupakan Sultan ke -14 Kerajaan kutaringin. Dalam Jurait kesultanan terdapat 9 saudara. Sementara yang akan dinobatkan kali ini adalah putra tertua.
Penobatan ini berdasarkan hasil Musyawarah Besar (Mubes) penobatan Sultan Kutaringin XV yang dilaksanakan kerabat Kesultanan Kutaringin merupakan simbol budaya dalam upaya mempererat tali silatuhrahmi sekaligus untuk menyatukan persepsi warga masyarakat Kotawaringin Barat (Kobar).
Tujuan pelaksanaan Mubes oleh semua juriat kerabat Kesultanan Kutaringin, Juriat Gusti, Juriat Utin, Juriat Mamas, Juriat Said, Juriat Tengku dan Juriat Pangeran Bendahara, Juriat Tengku dan Juriat Kiayi dari kerabat Kesultanan Kutaringin tersebut menyatukan persepsi tentang penobatan Sultan Kutaringin ke XV, selain sebagai simbol budaya, juga sebagai pemersatu masyarakat Kotawaringin Barat yang merupakan amanah Sultan Kutaringin.
Hal ini dikemukakan ketua kekerabatan besar Kesultanan Kutaringin Pangeran Mu’asydinsyah pada pembukaan Mubes Kerabat Kesultanan Kutaringin di Bangsal Kesultanan Istana Kuning Minggu (15/3/2010).
“Kalau kita membaca sejarah kerajaan Kesultanan Kutaringin ini termasuk dalam kerajaan yang berada di kawasan nusantara. Hal ini membuktikan dari banyaknya raja kerajaan Kutaringin bertahta dan berkuasa dalam kerajaan Kutaringin yang berjumlah 14 orang, selama tiga abad yang silam yakni abad 16 sampai abad ke 19. Dimana saat itu Pangeran Ratu Alamsyah sebagai raja Kerajaan Kutaringin diakhir tahun 1949,” terang Pangeran Mu’asydinsyah yang akrab dipanggil Ama Pangeran.
Oleh karena itu Pangeran Mu’asydinsyah dengan tegas menyatakan, Kerajaan Kutaringin sampai saat ini sudah masuk dalam Forum Komunikasi Informasi Nusantara (FKIN) dijajaran kerajaan diseluruh Indonesia.
Pangeran Mu’asydinsyah berharap, dalam Mubes pertama tahun 2010 kali ini penobatan Sultan Kutaringin ke XV tahun 2010 hanya bersifat simbol budaya dalam upaya melestarikan cagar budaya, sebagai peninggalan kerajaan Kutaringin, termasuk adat istiadat dan peninggalan leluhur.
Karena itu menurutnya, sangatlah mustahil kalau Pemerintah Daerah khususnya Kabupaten Kobar tidak memperhatikan pembangunan Bangsal Istana Kuning, yang satu-satunya situs peninggalan sejarah di Kalimantan Tengah.
Sidang Mubes Kekerabatan Kesultanan Kutaringin dipimpin Gusti Husni Syamsul dan sekretarisnya Helmi dan anggota Syeirani SE. Pembahasan dibagi menjadi tiga komisi, yakni komisi A membahas pengusulan dan menetapkan Sultan Kutaringin ke XV dari kerabat Kesultanan Kutaringin, komisi B menyusun struktur perangkat/pembantu kesultanan dan komisi C menyatukan persepsi tentang penobatan Sultan Kutaringin ke XV sebagai simbol budaya. (Sumber:Radar Sampit, 17 Maret 2010)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar