Komunitas Blogger Kotawaringin Barat

Islamic Calendar

Islamic Widget

Senin, 05 Agustus 2013

Dinkes Buka Klinik VCT di Puskesmas

Pemerintah Kabuapten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) berencana memperbanyak klinik VCT (voluntary counseling and testing) atau tempat layanan kesehatan penderita HIV/AIDS. Selain klinik VCT di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun yang sudah ada sejak lama, ada dua puskesmas yang direncanakan akan dibuka pelayanan klinik VCT, yaitu karang Mulya dan Kumai.
“Saat ini sedang dipersiapkan, insyaallah tahun depan sudah bisa membuka pelayanan,” kata Kepala Bidang Penangulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kobar Syamsudin, kemarin (31/7).
Menurutnya, maksud memperbanyak klinik VCT dengan menyebar ke daerah yang jauh dari kota agar mampu menjangkau keseluruhan penderita penyakit HIV/AIDS. Ia melanjutkan prorgam ini terkait juga dengan Keputusan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI Nomor 451/2012 tentang ditunjuknya RSUD Sultan Imanuddin sebagai rujukan penderita HIV/AIDS. “Jadi nantinya klinik VCT yang ada di RSUD menjadi tempat rujukan para penderita yang ditemukan klinik yang ada di Puskesmas,” jelas Syamsudin.
Lebih lanjut dia mengatakan, data penderita HIV/AIDS di Kobar menunjukan peningkatan. Sementara sebagian besar diduga malu memanfatkan VCT dengan jangkauan jauh, karena takut diketahui publik. Berdasarkan informasi yang diterimanya dari sejumlah penderita HIV/AIDS, jika penyakit mereka sudah diketahui masyarakat, merasa akan dikucilkan atau dijauhi dari kepentinagn sosial. Sementara keberadaan VCT sendiri hanya berada di rumah sakit besar dan sangat jelas diketahui di kalangan publik.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Kelurga Berencana Indonesia (PKBI) Kobar, M. Erwin Hidayat mengatakan, di klinik VCT para klien akan diinformasikan bagaimana mencegah penularan HIV/AIDS yang rawan terjadi. Mereka juga dapat penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan terlarang. “Prosentase resiko penularan HIV/AIDS mencapai 57 persen lebih kepada kelompok usia produktif yakni 15–45 tahun dengan resiko tinggi dialami ibu rumah tangga,” (Sumber Radar Sampit, 01 Agustus 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar