Operasi ketupat 2013 akan dilaksanakan pada tanggal 1-16 Agustus, Polres
Kobar telah menyiapkan lima pos pengaman yang tersebar di titik-titik
rawan macet dan rawan kecelakaan. Dalam lima pos tersebut disiagakan 95
anggota polisi.
Kapolres Kobar AKBP Novi Irawan mengatakan, Polres
berusaha untuk menekan angka kecelakaan dan mengurai kemacetan. Lebaran
tahun lalu masih terjadi kemacetan di beberapa titik, seperti kawasan
pelabuhan, SPBU dan tempat rekreasi.
Usai apel Operasi Ketupat dihalaman Mapolres Kobar kemarin (1/8),
Novi menghimbau pemudik yang menggunakan kendaraan agar mengecek kondisi
kendaraan, mematuhi rambu-rambu lalin dan berdoa. Polres juga
menyiapkan posko pelayanan di Simpang Runtu Kecamatan Pangkalan Lada dan
Amin Jaya Kecamatan Pangkalan Banteng. Bagi pengguna kendaraan jika di
perjalanan terjadi masalah dipersilahkan mampir, karena posko pelayanan
untuk memberikan kenyamanan.
Secara terpisah, Kapolsek Pangkalan
Banteng AKP Sarno mengatakan, Polsek Pangkalan Banteng mendirikan pos
pantau di depan Pasar Karang Mulya Kecamatan Pangkalan Bnateng, Kamis
91/8) pagi. Pos ini untuk memberikan rasa aman, ketertiban dan
kelancaran lalulintas saat masyarakat melaksanakan mudik dan balik.
“Kita siapkan 10 anggota dari polsek dan juga akan ada empat anggota
tambahan dari polisi lalulitas,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, ada
beberapa ruas jalan yang dianggap rawan kecelakaan seperti di Trans
Kalimantan yang melintasi wilayah Banteng. “Beberapa ruas jalan di
sepanjang jalur Karang Mulya hingga Amin Jaya yang di kupas untuk
diperbaiki, dan itu sangat rawan terjadinya kecelakaan,” ujar Sarno.
(Sumber Radar Sampit, 02 Agustus 2013)
Senin, 05 Agustus 2013
Baznas Serahkan Zakat untuk 105 Orang
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kotawaringin Barat
menyerahkan zakat kepada 105 orang tidak mampu yang tersebar di 7 desa
dan kelurahan, kemarin (31/7). Penyerahan dilakukan di aula Kantor
Bupati dengan dihadiri sejumlah pejabat dan FKPD di lingkup Kabupaten
Kobar.
Ketua Baznas Kobar Bambang Purwanto mengatakan pemberian zakat ini merupakan salah satu bentuk keperdulian Baznas. Sesuai Undang-undang No. 23 Tahun 2011 yang menyebutkan bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat islam.
“Dalam pembagian zakat tahun ini Baznas Kabupaten Kobar dapat membagikan 105 orang dengan ketentuan tidak mampu dari 7 desa dan kelurahan di Kabupaten Kobar. Yang mana penyalurannya ini masing-masing orang mendapatkan uang Rp 500 ribu,” kata Wakil Bupati.
Wakil Bupati menambahkan pemberian zakat kepada masyarakat kurang mampu bertujuan untuk meningkatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Serta dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat islam. “Meski tahun ini Baznas Kobar memberikan zakat dari APDB. Namun untuk tahun-tahun selanjutnya bakal menyalurkan zakat dari masyarakat yang sudah dizakatkan di Baznas Kabupaten Kobar,” ujarnya.
Termasuk Bambang juga meminta agar para Kepala Dinas dan pejabat serta PNS dilingkungan Pemkab Kobar kiranya bisa menyumbangakan zakatnya melalui Baznas Kabupaten Kobar. “Saya berharap semua unsur dari pejabat hingga lingkup PNS dilingkup Pemkab Kobar dapat berbagi zakat melalui Baznas Kabupaten Kobar. Sehingga kedepan Baznas Kabupaten bisa kembali eksis dan bisa membantu masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan. Serta Baznas Kobar juga berjanji akan mengelola zakat secara terbuka, yang mana segala sesuatu bakal diumumkan lewat media cetak maupun elektronik,” bebernya (Sumber Radar Sampit, 01 Agustus 2013)
Ketua Baznas Kobar Bambang Purwanto mengatakan pemberian zakat ini merupakan salah satu bentuk keperdulian Baznas. Sesuai Undang-undang No. 23 Tahun 2011 yang menyebutkan bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat islam.
“Dalam pembagian zakat tahun ini Baznas Kabupaten Kobar dapat membagikan 105 orang dengan ketentuan tidak mampu dari 7 desa dan kelurahan di Kabupaten Kobar. Yang mana penyalurannya ini masing-masing orang mendapatkan uang Rp 500 ribu,” kata Wakil Bupati.
Wakil Bupati menambahkan pemberian zakat kepada masyarakat kurang mampu bertujuan untuk meningkatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Serta dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat islam. “Meski tahun ini Baznas Kobar memberikan zakat dari APDB. Namun untuk tahun-tahun selanjutnya bakal menyalurkan zakat dari masyarakat yang sudah dizakatkan di Baznas Kabupaten Kobar,” ujarnya.
Termasuk Bambang juga meminta agar para Kepala Dinas dan pejabat serta PNS dilingkungan Pemkab Kobar kiranya bisa menyumbangakan zakatnya melalui Baznas Kabupaten Kobar. “Saya berharap semua unsur dari pejabat hingga lingkup PNS dilingkup Pemkab Kobar dapat berbagi zakat melalui Baznas Kabupaten Kobar. Sehingga kedepan Baznas Kabupaten bisa kembali eksis dan bisa membantu masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan. Serta Baznas Kobar juga berjanji akan mengelola zakat secara terbuka, yang mana segala sesuatu bakal diumumkan lewat media cetak maupun elektronik,” bebernya (Sumber Radar Sampit, 01 Agustus 2013)
Sebelum Beli Kue, Cek Tanggal Kedaluwarsa
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kotawaringin Barat
Jahotler Lumban Goal menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati
membeli makanan, terutama makanan dalam kemasan yang kadaluwarsa dan
ilegal. Semakin meningkatnya kebutuhan makanan untuk persiapan Idul
Fitri sering dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk
mengambil keuntungan sepihak.
“Masyarakat harus lebih cerdas dan ekstra hati-hati dalam membeli berbagai produk makanan dan minuman untuk kebutuhan Idul Fitri. Jangan sampai terjebak membeli barang kadaluwarsa, pastikan segel dan lebel tanggalnya belum melewati batas pemakaian,” ujar Jahotler kemarin.
Menurutnya kebutuhan makanan meningkat drastis menjelang lebaran, baik itu berupa kebutuhan pokok maupun makanan kecil berupa kue ataupun makanan ringan untuk hidangan.
“Jangan hanya kerena murah lantas dibeli dan diborong. Pastikan kondisi fisik, cek label dan segel barang yang akan dibeli. Kalau memang limit dan segel masih bagus, berarti aman untuk dikonsumsi,” imbuhnya.
Selain makanan dan minuman kadaluwarsa, Jahotler juga mengharapkan masyarakat Kobar untuk mewaspadai makanan yang mengandung formalin dan boraks serta zat kimia lainnya yang berbahaya bagi kesehatan.
Pemantauan koran ini di pasar karang Mulya Pangkalan Banteng, terlihat pedagang makanan musiman mulai menggelar dagangannya berupa aneka cemilan dan roti dalam kemasan yang terjangkau. Sudarti salah satu pedagang mengatakan, semua produk makanan yang dijualnya layak untuk dikonsumsi karena buatan sendiri. Ia memesankan makanan tersebut ke produsennya. Menurutnya praktek curang pedagang yang menjual makanan kadaluwarsa malah bisa mematikan pasaran produk jualan mereka sendiri.
“Sebagian kita datangkan dari Jawa, dan untuk yang kita kemas sendiri kita langsung survei dengan mendatangkan pembuatnya sehingga kita tahu kualitas makanan yang kita pesan,” ujarnya. (Sumber Radar Sampit, 02 Agustus 2013)
“Masyarakat harus lebih cerdas dan ekstra hati-hati dalam membeli berbagai produk makanan dan minuman untuk kebutuhan Idul Fitri. Jangan sampai terjebak membeli barang kadaluwarsa, pastikan segel dan lebel tanggalnya belum melewati batas pemakaian,” ujar Jahotler kemarin.
Menurutnya kebutuhan makanan meningkat drastis menjelang lebaran, baik itu berupa kebutuhan pokok maupun makanan kecil berupa kue ataupun makanan ringan untuk hidangan.
“Jangan hanya kerena murah lantas dibeli dan diborong. Pastikan kondisi fisik, cek label dan segel barang yang akan dibeli. Kalau memang limit dan segel masih bagus, berarti aman untuk dikonsumsi,” imbuhnya.
Selain makanan dan minuman kadaluwarsa, Jahotler juga mengharapkan masyarakat Kobar untuk mewaspadai makanan yang mengandung formalin dan boraks serta zat kimia lainnya yang berbahaya bagi kesehatan.
Pemantauan koran ini di pasar karang Mulya Pangkalan Banteng, terlihat pedagang makanan musiman mulai menggelar dagangannya berupa aneka cemilan dan roti dalam kemasan yang terjangkau. Sudarti salah satu pedagang mengatakan, semua produk makanan yang dijualnya layak untuk dikonsumsi karena buatan sendiri. Ia memesankan makanan tersebut ke produsennya. Menurutnya praktek curang pedagang yang menjual makanan kadaluwarsa malah bisa mematikan pasaran produk jualan mereka sendiri.
“Sebagian kita datangkan dari Jawa, dan untuk yang kita kemas sendiri kita langsung survei dengan mendatangkan pembuatnya sehingga kita tahu kualitas makanan yang kita pesan,” ujarnya. (Sumber Radar Sampit, 02 Agustus 2013)
Dinkes Buka Klinik VCT di Puskesmas
Pemerintah Kabuapten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) melalui Dinas
Kesehatan (Dinkes) berencana memperbanyak klinik VCT (voluntary
counseling and testing) atau tempat layanan kesehatan penderita
HIV/AIDS. Selain klinik VCT di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun yang
sudah ada sejak lama, ada dua puskesmas yang direncanakan akan dibuka
pelayanan klinik VCT, yaitu karang Mulya dan Kumai.
“Saat ini sedang dipersiapkan, insyaallah tahun depan sudah bisa membuka pelayanan,” kata Kepala Bidang Penangulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kobar Syamsudin, kemarin (31/7).
Menurutnya, maksud memperbanyak klinik VCT dengan menyebar ke daerah yang jauh dari kota agar mampu menjangkau keseluruhan penderita penyakit HIV/AIDS. Ia melanjutkan prorgam ini terkait juga dengan Keputusan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI Nomor 451/2012 tentang ditunjuknya RSUD Sultan Imanuddin sebagai rujukan penderita HIV/AIDS. “Jadi nantinya klinik VCT yang ada di RSUD menjadi tempat rujukan para penderita yang ditemukan klinik yang ada di Puskesmas,” jelas Syamsudin.
Lebih lanjut dia mengatakan, data penderita HIV/AIDS di Kobar menunjukan peningkatan. Sementara sebagian besar diduga malu memanfatkan VCT dengan jangkauan jauh, karena takut diketahui publik. Berdasarkan informasi yang diterimanya dari sejumlah penderita HIV/AIDS, jika penyakit mereka sudah diketahui masyarakat, merasa akan dikucilkan atau dijauhi dari kepentinagn sosial. Sementara keberadaan VCT sendiri hanya berada di rumah sakit besar dan sangat jelas diketahui di kalangan publik.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Kelurga Berencana Indonesia (PKBI) Kobar, M. Erwin Hidayat mengatakan, di klinik VCT para klien akan diinformasikan bagaimana mencegah penularan HIV/AIDS yang rawan terjadi. Mereka juga dapat penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan terlarang. “Prosentase resiko penularan HIV/AIDS mencapai 57 persen lebih kepada kelompok usia produktif yakni 15–45 tahun dengan resiko tinggi dialami ibu rumah tangga,” (Sumber Radar Sampit, 01 Agustus 2013)
“Saat ini sedang dipersiapkan, insyaallah tahun depan sudah bisa membuka pelayanan,” kata Kepala Bidang Penangulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kobar Syamsudin, kemarin (31/7).
Menurutnya, maksud memperbanyak klinik VCT dengan menyebar ke daerah yang jauh dari kota agar mampu menjangkau keseluruhan penderita penyakit HIV/AIDS. Ia melanjutkan prorgam ini terkait juga dengan Keputusan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI Nomor 451/2012 tentang ditunjuknya RSUD Sultan Imanuddin sebagai rujukan penderita HIV/AIDS. “Jadi nantinya klinik VCT yang ada di RSUD menjadi tempat rujukan para penderita yang ditemukan klinik yang ada di Puskesmas,” jelas Syamsudin.
Lebih lanjut dia mengatakan, data penderita HIV/AIDS di Kobar menunjukan peningkatan. Sementara sebagian besar diduga malu memanfatkan VCT dengan jangkauan jauh, karena takut diketahui publik. Berdasarkan informasi yang diterimanya dari sejumlah penderita HIV/AIDS, jika penyakit mereka sudah diketahui masyarakat, merasa akan dikucilkan atau dijauhi dari kepentinagn sosial. Sementara keberadaan VCT sendiri hanya berada di rumah sakit besar dan sangat jelas diketahui di kalangan publik.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Kelurga Berencana Indonesia (PKBI) Kobar, M. Erwin Hidayat mengatakan, di klinik VCT para klien akan diinformasikan bagaimana mencegah penularan HIV/AIDS yang rawan terjadi. Mereka juga dapat penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan terlarang. “Prosentase resiko penularan HIV/AIDS mencapai 57 persen lebih kepada kelompok usia produktif yakni 15–45 tahun dengan resiko tinggi dialami ibu rumah tangga,” (Sumber Radar Sampit, 01 Agustus 2013)
Pasukan Kuning Terima Bonus Piala Adipura
Di bulan penuh berkah ini petugas kebersihan atau pasukan kuning di
bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kobar mendapatkan hadiah
istimewa. Ratusan pahlawan piala Adipura tersebut mendapatkan bonus dari
Pemkab Kobar atas prestasi mempertahankan piala adipura ketujuh
kalinya. Penyerahan bonus tersebut dilakukan di sela-sela kegiatan buka
puasa bersama dilingkungan Dinas PU Kobar, Selasa (30/7) lalu. Hadir
dalam kegiatan tersebut adalah Bupati Kobar Ujang Iskandar serta Kepala
SKPD di lingkungan Pemkab Kobar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kobar Agus Yuwono mengatakan kegiatan buka puasa bersama ini menjadi tradisi tahunan yang dilakukan. Lebih spesial kegiatan kali ini dibarengi dengan penyerahan bonus yang sebelumnya dijanjikan Pemkab Kobar kepada petugas kebersihan atas keberhasilan mempertahankan Piala Adipura untuk ketujuh kalinya.
“Total bonus yang dibagikan Rp 112.500.000,-. Jumlah itu dibagikan kepada 350 petugas kebersihan dan masing-masing mendapatkan Rp 350 ribu.” Kata Agus. “Untuk bonus semua dibagi rata. Serta ada tambahan dari Bupati Kobar namun tidak semuanya lantaran sebagian sudah menerima saat penerimaan pengahargaan adipura yang dilaksanakan di Bundaran Pancasila. Serta dibagikan yakni sembako dan juga sarung bagi pria dan perempuan itu dapat kain,” ujarnya. Sementara Bupati Kobar Ujang Iskandar mengatakan bahwa pemberian bonus kepada pasukan kuning ini adalah bentuk apresiasi Pemkab Kobar terhadap keberhasilan meraih Piala Adipura. (Sumber Radar Sampit, 01 Agustus 2013)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kobar Agus Yuwono mengatakan kegiatan buka puasa bersama ini menjadi tradisi tahunan yang dilakukan. Lebih spesial kegiatan kali ini dibarengi dengan penyerahan bonus yang sebelumnya dijanjikan Pemkab Kobar kepada petugas kebersihan atas keberhasilan mempertahankan Piala Adipura untuk ketujuh kalinya.
“Total bonus yang dibagikan Rp 112.500.000,-. Jumlah itu dibagikan kepada 350 petugas kebersihan dan masing-masing mendapatkan Rp 350 ribu.” Kata Agus. “Untuk bonus semua dibagi rata. Serta ada tambahan dari Bupati Kobar namun tidak semuanya lantaran sebagian sudah menerima saat penerimaan pengahargaan adipura yang dilaksanakan di Bundaran Pancasila. Serta dibagikan yakni sembako dan juga sarung bagi pria dan perempuan itu dapat kain,” ujarnya. Sementara Bupati Kobar Ujang Iskandar mengatakan bahwa pemberian bonus kepada pasukan kuning ini adalah bentuk apresiasi Pemkab Kobar terhadap keberhasilan meraih Piala Adipura. (Sumber Radar Sampit, 01 Agustus 2013)
Langganan:
Postingan (Atom)